Melatih Sikap Anak Terhadap Uang
Oleh: Ridwan Basyir
Kapankah waktu yang tepat untuk mendidik anak dalam menilai uang? Tidak ada waktu yang khusus untuk mendidik anak berkenaan dengan uang. Namun, sebaiknya pendidikan itu dimulai sejak anak masih kecil. Mendidik, mendorong dan memberi kepercayaan pada anak agar bijak berbelanja sejak kecil dapat menanamkan sikap yang baik dalam menilai uang. Berikut ini beberapa pendekatan yang mungkin dapat kita praktikkan untuk mendidik anak-anak berkaitan dengan uang.
1. Berikan uang saku
Uang saku diberikan pada anak-anak terutama saat mereka akan pergi sekolah, dapat membantu melatih kemampuan anak dalam merencanakan pengeluaran. Untuk memastikan mereka benar-benar dapat belajar mengelola uang, Anda harus memperkirakan berapa banyak jumlah uang saku yang harus diberikan kepada mereka. Dan Anda juga perlu mencari tahu apa jenis pengeluaran yang sering mereka lakukan dengan uang saku itu. Anda dapat melakukannya dengan menyelidiki terlebih dahulu harga makanan dan minuman yang dijual di kantin sekolah. Selain itu, Anda juga dapat bertanya kepada tetangga tentang uang saku anak-anak mereka.
Dorongan juga harus diberikan kepada anak-anak agar dapat hemat dan cermat dengan uang saku yang diberikan sehingga ada uang sisa yang bisa ditabung. Berikan uang saku dalam bentuk pecahan. Misalkan Anda memberikan uang saku Rp 10.000,- maka berikanlah dalam bentuk pecahan lima ribuan dan seribuan. Dengan demikian, mereka dapat menyisihkan beberapa lembar uang ribuan untuk ditabung dimasukkan ke dalam tabungan.
Untuk anak yang sudah lebih besar, Anda dapat memberi uang saku mingguan atau bahkan bulanan. Hal ini dapat melatih mereka agar lebih cermat dalam mengelola keuangan. Buat peraturan bahwa mereka hanya akan mendapat uang saku di awal minggu atau awal bulan. Menyadari bahwa mereka tidak setiap hari mendapat uang saku akan membuat mereka lebih bijaksana dalam melakukan pengeluaran. Dan Anda pun harus konsisten dengan peraturan tersebut.
2. Tentukan tujuan yang baik dan mampu dicapai
Kunci sukses menabung adalah dengan menentukan tujuan tabungan. Bicarakan dengan anak-anak apa tujuan mereka menabung. Tentukan dan didik mereka agar tujuan yang ingin dicapai bermanfaat bagi mereka. Mereka boleh saja menentukan mainan, buku atau sepeda sebagai tujuan.dan pastikan tujuan itu adalah tujuan mereka, bukan tujuan Anda.
Setelah menetapkan tujuan bersama-sama, buatlah tinjauan di pasar atau toko-toko yang menjual barang yang diinginkan untuk menganalisa harga barang. Perkirakan berapa banyak uang yang harus ditabung anak setiap minggunya. Dan berapa lama waktu yang mereka butuhkan agar uang sejumlah yang diharapkan bisa terkumpul.
3. Didik anak-anak dalam hal nilai tabungan dan investasi
Untuk memberi pengetahuan tentang tabungan dan investasi pada anak, Anda dapat mengajak anak Anda ke bank untuk urusan-urusan biasa atau investasi. Bukalah rekening tabungan untuk mereka. Anda juga disarankan menginvestasikan sebagian dari uang tabungan anak Anda dalam dana simpanan. Kemudian, ajaklah mereka melihat perkembangan investasi itu.
4. Simpan catatan keuangan dengan baik
Sebagai orangtua, kita harus membiasakan anak-anak menyimpan struk pembelian buku, mainan atau barang lain. Simpanlah dalam amplop atau tempat penyimpanan data pribadi. Hal ini penting untuk membuat mereka memperhitungkan besarnya pengeluaran dan tabungan mereka. Dan secara tidak langsung, Anda dapat menanamkan kebiasaan mencatat pengeluaran. Dengan demikian, anak Anda belajar mengelola uang secara sistematis pada masa yang akan dating.
5. Izinkan anak-anak mengatur sendiri pengeluaran mereka
Anak-anak harus dibekali dengan ilmu pengeluaran secara bijak. Sedikit kebebasan dalam berbelanja yang diberikan kepada anak tentu akan melibatkan beberapa percobaan dan kesalahan. Sebagai orangtua, Anda dapat mengajak mereka berbincang secara terbuka tentang manfaat dan mudharat sebelum mereka berbelanja. Dari sini, mereka dapat belajar mengambil keputusan berbelanja dan konsekuensi terhadap pilihan mereka tersebut. Dengan mengizinkan mereka berbelanja mengikuti keinginan mereka dan sedikit pengawasan dari orangtua, tentu proses pembelajaran anak tentang keuangan menjadi lebih baik.
6. Didik anak-anak menghargai dan menyayangi barang milik mereka
Untuk anak-anak yang sering dihadiahi berbagai barang, mereka akan merusak barang dengan cepat. Mereka tidak memikirkan nilai uang yang diinvestasikan orangtua mereka dan tidak memahami arti usaha orangtua mereka dalam mencari rezeki. Sifat menyayangi dan tidak mudah merusak harta benda harus dipraktikkan dalam diri anak.
Anak-anak tentu sering mengadu tentang barang-barang yang hilang, rusak atau tertinggal. Salah satu cara yang cukup sesuai dan cukup menarik adalah dengan menggadaikan barang-barang itu dengan uang yang mereka miliki. Cara ini lebih sesuai dipraktikkan pada anak yang lebih besar dan sudah mulai belajar menabung. Untuk menggantikan barang-barang yang rusak, hilang atau tertinggal, jadikan uang tabungan mereka sebagai jaminan.
Perhatikan contoh berikut. Anak Pak Ahmad, Amin, menginginkan sepasang sepatu baru menggantikan sepatunya yang hilang. Sepatu Amin sudah sering hilang dan cepat rusak. Kemudian, Pak Ahmad membelikan lagi sepasang sepatu baru untuk Amin dengan satu syarat. Amin harus memberi jaminan sebesar Rp 75.000,- dari uang tabungannya dan memastikan sepatu barunya tidak rusak atau hilang dalam waktu setahun. Jika tidak, Amin tidak akan mendapatkan kembali uang yang dijadikan jaminan tersebut. Ternyata, cara Pak Ahmad memberi hasil yang baik. Amin menjaga sepatunya dengan baik. Selain itu, Amin juga memperoleh kembali uang jaminan yang diberikan kepada Pak Ahmad.
Referensi:
Hazeline Ayoeb, dkk. Forever Rich, Mengelola Uang Banyak Bertambah Banyak. 2008. Jakarta: Hikmah.
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020