BUPATI : WUJUDKAN PROGRAM PENUMBUHAN KAWASAN JAGUNG HIBRIDA DI ACEH BESAR
INDRAPURI - Pemkab Aceh Besar canangkan program “Penumbuhan Kawasan Jagung Hibrida” dalam rangka meningkatkan pendapatan per kapita para petani dengan memanfaatkan lahan-lahan kering dan lahan marginal yang masih kosong yang tersebar di seluruh wilayah Aceh Besar.
Pengembangkan 500 ha jagung melalui dana Otsus tersebut tersebar di 4 (empat) kecamatan potensial, yaitu Kecamatan Indrapuri seluas 100 Ha, Kecamatan Kuta Cot Glie seluas 200 Ha, Kecamatan Lembah Seulawah seluas 130 Ha, dan Kecamatan Montasik seluas 70 Ha, serta mencakup 12 gampong dengan melibatkan 721 orang anggota kelompok tani. Selain bantuan dari Pemerintah Aceh Tahun 2013, Aceh Besar juga mendapat alokasi penanaman jagung seluas 300 Ha dari dana APBN.
Jagung hibrida apabila mampu dibudidayakan dengan baik akan mempunyai prospek yang sangat menguntungkan, dengan produktivitas rata-rata mencapai 10 Ton per Ha dan harga jual jagung pipil di tingkat lokal seharga Rp. 3.000/Kg, maka untuk luas penanaman 1 Ha petani akan mendapat pendapatan kotor sebesar Rp. 30.000.000,-. Ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan usaha tani padi yang hanya mendapat hasil kotor sebesar Rp. 24.000.000/Ha.
Kadis Tanaman Pangan Aceh, Razali Adami mengungkapkan, Pemerintah Aceh sangat serius untuk membangun sektor pertanian. Apalagi, sebagian besar masyarakat Aceh menggantungkan hidup di sektor tani. Untuk tahun 2013, selain Aceh Besar, pengembangan jagung juga difokuskan pada 12 kabupaten/kota lainnya di Aceh, dengan harapan produksi dan pendapatan petani dalam terus ditingkatkan. “Kita berharap, penanaman jagung hibrida di Gampong Meureu, Kecamatan Indrapuri ini akan menjadi contoh keberhasilan bagi daerah lainnya di Aceh,” katanya.
Harapan yang sama juga diungkapkan staf ahli Gubernur bidang Ekonomi dan Keuangan, Samidan Angkasa Wijaya. Dengan keuletan dan keseriusan para petani mengolah lahan pertaniannya, diharapkan ke depan Aceh juga akan menjadi daerah swasembada jagung. Oleh sebab itu, Pemerintah Aceh akan komit untuk membangun komoditi-komoditi pertanian unggulan, termasuk padi, jagung, kedelai, dan komoditi pertanian lainnya.
Dalam kesempatan itu, juga diserahkan sejumlah bantuan untuk para kelompok tani, seperti sarana produksi, hand traktor, power thresher, mesin pompa air, kawat duri, alat berburu babi, dan alat perontok biji jagung/cultivator. (hh,js)
Sumber : http://www.acehbesarkab.go.id
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020