Selamat Datang di Situs Resmi Pemerintah Aceh

Pemkab Aceh Utara Fokus Sektor Pertanian

Ekonomi Selasa, 19 November 2013 - Oleh acehprov

Lhoksukon - Saat nilai tukar rupiah melorot terhadap mata uang dolar Amerika Serikat, harus menjadi momentum bagi Pemkab Aceh Utara untuk menggenjot sektor pertanian, pasalnya berdasarkan pengalaman krisis moneter beberapa dekade lalu, justru banyak petani meraup untung terutama terhadap komoditas eksport, seperti pinang, kakao, kopra, minyak nilam, kopi dan lain sebagainya.

“Produk unggulan Aceh Utara harus terus diperkuat dan Pemerintah Aceh Utara harus menggenjot sektor pertanian itu, saat rupiah melorot terhadap dollar biasanya produk-produk unggulan seperti pinang, kakao, kopra dan lain sebagainya, petani meraup untung karena produk itu merupakan komoditas eksport,” ungkap Ketua Kadin Aceh Utara Moni Alwi
Disamping itu, peternak ikan juga harus mendapat perhatian, seperti peternak ikan kerapu dan udang windu. “Bila perlu Pemkab Aceh Utara memberikan insentif kepada para petani, seperti subsidi berbagai kebutuhan petani perkebunan maupun peternak ikan, agar para petani itu bisa menggenjot hasil produksi secara maksimal,” tuturnya.

“Seperti pengalaman saat terjadi krisis moneter tahun 2008 lalu di Indonesia, justru petani pinang meraup untuk cukup lumayan, betapa tidak harga pinang kualitas eksport sampai mencapai Rp 16.000 per kg, padahal saat sebelum krisis harga pinang paling mahal hanya Rp 2.000 per kg,” sebutnya.

Makanya, tambah Moni, tidak selamanya melorotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar menjadi ancaman bagi petani, justru menguntungkan. Misalnya petani buah lokal juga akan menerima imbas keuntungan. “Soalnya buah import sudah tentu mahal dan biasanya konsumen akan memilih buah lokal, sekarang saja buah lokal banyak diminati oleh konsumen, apalagi buah import harganya juga tinggi,” katanya.

Oleh karena itu, Pemkab Aceh Utara harus cepat-cepat memberikan insentif kepada petani, kata Moni, karena biasanya peluang yang ada jika tidak diambil kesempatan peluang itu akan hilang begitu saja. “Tentunya petani butuh mendapat informasi yang utuh terhadap peluang pasar saat ini, apalagi terkait dengan masalah nilai tukar rupiah yang masih terus berfluktuasi, maka diberi pemahaman kepada petani agar tetap memproduksi hasil pertanian kualitas eksport dengan jumlah besar, sehingga petani tetap makmur,” jelasnya. (ogit)

Sumber : www.acehutara.go.id

 

Last Update Generator: 30 Oct 2025 00:16:09