Hotel dan Restoran Dukung Banda Aceh Sebagai Model Kota Madani
BANDA ACEH – Asisten Bidang Keistimewaan, Ramli rasyid dalam acara pembukaan Sosialisasi Perizinan Usaha Jasa Pelayanan Hotel Dan Restoran, Dalam Mendukung Banda Aceh Sebagai Model Kota Madani, di Aula Balai Kota, Senin (18/11), mengharapkan agar suatu hari nanti Banda Aceh dapat menjadi Kota Madani yang sesungguhnya, karena itu perlu dukungan dari semua pihak.
Wakil Wali Kota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal dalam acara tersebut juga mengultimatum pengusaha hotel dan restoran di Banda Aceh yang dengan sengaja menyediakan sarana untuk berbuat maksiat, seperti diskotik dan pub yang menyediakan minuman keras, dengan pelayan yang memakai pakaian seksi.
Illiza menegaskan, pengusaha yang tidak mengindahkan peringatan ini, akan dicabut izin usahanya. “Kita hidup di Banda Aceh tentu harus menghargai tatanan nilai-nilai yang ditegakkan di tengah-tengah masyarakat,” kata Illiza.
Hal ini disampaikannya karena berdasarkan pemantauan oleh Pemko Banda Aceh selama ini, beberapa hotel dan restoran ternyata menyediakan sarana untuk berbuat maksiat. “Kami sudah berkoordinasi dengan Gubernur dan Kapolda. Apabila masih ditemukan hotel dan restoran yang melanggar syariat, akan dicabut izin usahanya,” pungkas Illiza.
Selain itu, Illiza juga meminta agar hotel dan restoran dapat melestarikan budaya dan nilai-nilai keacehan, seperti menghibur tamu dengan musik-musik daerah Aceh. Karyawannya juga diusahakan mengenakan pakaian muslimah dengan simbol-simbol keacehan sebagai aksesorisnya.
Illiza juga mengungkapkan, bahwa saat ini pihaknya sudah menyiapkan tim khusus untuk melakukan pemantauan atas hotel dan restoran yang melakukan pelanggaran syariat. Bahkan pihaknya telah menemukan satu hotel berbintang di Banda Aceh yang para pekerjanya menggunakan pakaian terbuka, sehingga merusak citra Kota Banda Aceh sebagai model kota madani.
Menurutnya, ada hotel dan penginapan yang berkomitmen menjalankan aturan ini. Namun, apabila ada yang tidak menjalankannya, maka dapat merusak citra hotel yang sudah berkomitmen dengan budaya yang bersyariat. “Secara spesifik kami akan memanggil pemilik hotel apabila ditemukan hal-hal yang melanggar syariah. Kami ingatkan jangan sampai mereka harus menutup usahanya,” demikian Illiza.
Sumber: http://perhubungan.bandaacehkota.go.id/
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020