Setelah 13 Tahun Berhenti, PT.Gruti akan menghidupkan kembali Pabriknya di Langsa
Langsa - Dalam pertemuan Pemko Langsa, PT Gruti dan pengusaha Aceh di Medan beberapa harilalu, Jansen Ali, generasi kedua pemilik PT Gruti menyatakan komitmennya untuk mengoperasionalkan kembali pabrik pengolahan kayu lapis di Kota Langsa yang sudah 13 tahun berhenti beroperasi karena konflik sehingga lebih dari 2.000 tenaga kerja terpaksa dirumahkan. Paska konflik sudah pernah mencoba bekerjasama dengan PT INHUTANI untuk mengolah batang kelapa sawit sebagai bahan baku kayu lapis, tetapi gagal karena biayanya sangat mahal.
Rencananya PT Gruti akan mulai mengoperasionalkan kembali pabriknya setelah ada kepastian bahan baku yang berkelanjutan. Survey akan segera dilakukan bekerjasama dengan Bidang Kehutanan DKPP Kota Langsa dan Dinas Kehutanan kabupaten di sekitar Langsa. Bahan baku yang dibutuhkan adalah kayu sengon, jabon, akasia, karet dan jenis kayu lunak lainnya sebanyak 60 % sedangkan 40 % kayu hutan jenis sembarang yang bertekstur keras. Kebutuhan bahan baku kayu sekitar 25.000 meter kubik per bulannya untuk kapasitas produksi optimal.
Beberapa pengusaha Aceh menyambut baik rencana tersebut. Tarmizi, yang akrab disapa Age, mendesak agar PT Gruti segera menyusun perencanaan bisnis yang matang dan berkoordinasi dengan pengusaha Aceh untuk membangun sinergisitas dalam rangka menghidupkan kembali pabrik kayu lapisnya di Langsa. Ia menyatakan komitmennya untuk menyediakan bahan baku kebutuhan industri kayu lapis tersebut. Menurutnya kayu jabon dan sengon yang mulai digalakkan penanamannya oleh pemerintah sejak beberapa tahun belakangan ini sudah banyak yang siap panen. Sebagian masyarakat masih enggan menanam karena melihat belum ada kepastian pasar. Jika kayu sengon dan jabon sudah pasti ada pasarnya, maka seperti halnya kelapa sawit, tidak disuruhpun masyarakat akan menanam, meskipun bibitnya harus beli.
Wakil walikota Langsa, Drs. Marzuki Hamid, MM juga berkomitmen untuk mendukung beroperasionalnya kembali pabrik kayu lapis PT Gruti. Bentuk dukungan yang diberikan adalah: mempermudah perijinan, memobilisasi bidang Kehutanan DKPP Langsa untuk membantu survey potensi bahan baku, dan koordinasi PT Gruti dengan Muspida Aceh maupun pengusaha Aceh. Pemerintah kota Langsa mempunyai komitmen kuat untuk mendukung beroperasinya kembali PT Gruti karena diharapkan dapat mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kot a Langsa dan wilayah hinterland-nya.
Pada akhir pertemuan Jansen Ali juga menyatakan bahwa PT Gruti akan diuntungkan dengan keberadaan pelabuhan Kuala Langsa, terutama bila bisa mengangkut peti kemas untuk mendorong pemasaran, karena dekat dengan lokasi pabrik sehingga kayu lapis produksi PT Gruti bisa dikeluarkan melalui pelabuhan Kuala Langsa. Demikian juga bahan baku kayu dari wilayah barat Aceh juga bisa dibawa menggunakan tongkang ke Langsa melalui laut dan bongkar di pelabuhan Kuala Langsa atau di pelabuhan khusus PT Gruti. Jika itu terjadi maka beroperasionalnya kembali pabrik kayu lapis PT Gruti akan menjadi daya ungkit perekonomian kota Langsa kedepan (Nasruddin)
Sumber : http://langsakota.go.id
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020