Langsa - Kuala Langsa layak dijadikan Pelabuhan Eksport Import ungkap Chief Executive Officer Wind Build Zarefli kepada awak Media ini di sela-sela pembongkaran barang besi pipa gas sebanyak 4.000 ton.

Menurutnya kedalaman Sungai Kuala Langsa yang terekam di Ecosounder kapalnya 7 Law Water Sea (LWS), kalau diliat dari kedalamanya sangat memungkinkan  kapal-kapal berkapasitas   3.000 ton  memasuki pelabuhan Langsa ini. Selain kedalamannya yang cukup juga fasilitas yang tersedia sangat memadai
Putra kelahiran Padang ini sangat terkesan dengan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Kota Langsa mereka bekerja sangat baik, selain itu penerimaan dari Syahbandar, PT. Pelindo dan pihak keamanan  sangat memberi kemudahan bagi awak kapal.

Baginya cukup bersyukur bisa bongkar barang yang pertama kalinya di Pelabuhan Langsa, karena tidak perlu antri berlama-lama seperti dipelabuhan lain pada umumnya, bahkan biaya makan sangat murah di Kota ini ungkapnya.

Kepala Perwakilan PT. Pelindo Suranto, SE, saat ditemui dilokasi pelabuhan mengatakan bahwa aktifitas bongkar muat kapal dalam beberapa dekade ini sudah 3 kali dengan kapasitas dengan kapasitas kapal berfariasi mulai dari  3 ribu sampai 5 ribu ton.

Sebagai Kepala Perwakilan  PT. Perlindo sangat berterimakasih kepada pengusaha yang telah memilih Pelabuhan Langsa sebagai tempat pembongkaran barang.

Suratno juga menambahkan bahwa selama ini ada isu-isu yang digembas gemboskan bahwa pelabuhan langsa dangkal dan tidak bisa dilalui oleh kapal-kapal barang maka hari ini buktin bahwa isu itu tidak benar, bahkan menurutnya kalau ada pengusaha yang benar-benar komit membongkar barang di tempat ini maka pemerintah akan memberi kopensasi tertentu.

Seraya menambahkan untuk menghidupkan kembali pelabuhan Langsa ini pihaknya bersama lintas sektor lainya seperti Walikota, DPRK, Imigrasi, PT. Pelindo, Syahbandar, Perhubungan, Karantina Hewan/ barang, Bea cukai, TKBM dan pihak Aparat Keamanan sangat berkomitmen untuk memajukan pelabuhan ini ungkapnya.

Sumber : http://langsakota.go.id