BKM Maju Bersama Seulalah Gelar RWT
Langsa - Bertempat di balai desa Gampong Karang Anyar kecamatan Langsa Baro pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 diadakan rapat warga tahunan (RWT) oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Maju Bersama. Acara tersebut dihadiri ratusan warga yang terdiri dari BKM, aparat pemerintahan gampong Karang Anyar, masyarakat, anak-anak peserta khitanan masal, Faskel Tim 28, Askorkot CD, dan Askorkot Selaras PNPM Mandiri Perkotaan (MP) Kota Langsa.
Dalam RWT tersebut disampaikan pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di gampong Karang Anyar yang pelaksanaannya dikoordinir oleh BKM Maju Bersama. Pelaksanaan kegiatan PNPM MP di gampong Karang Anyar meliputi 3 aspek, yaitu: lingkungan (infrastruktur), sosial, dan ekonomi. Unit pelaksana kegiatan lingkungan (infrastruktur) pada tahun 2013 telah membangun rabat beton sepanjang 168 m. Unit pelaksana kegiatan ekonomi mengelola modal bergulir sebanyak Rp 325.077.190,54 yang pada akhir Desember tahun 2013 yang mampu menghasilkan jasa pinjaman sebesar Rp 32.069.132,54. Jasa bersih tersebut berdasarkan hasil musyawarah BKM dan koordinasi dengan perangkat pemerintahan gampong dialokasikan untuk dana sosial sebesar Rp 11.800.000,00, penambahan modal Rp 12.000.000,00, operasional lembaga Rp 3.500.000,00 dan koordinasi dengan perangkat pemerintahan gampong Rp 1.500.000,00. Khusus alokasi dana sosial digunakan untuk sunat massal 20 anak, santunan anak yatim, dan bantuan pembangunan masjid gampong Karang Anyar.
Koordinator BKM Maju Bersama, Suyitno, menyatakan bahwa pelaksanaan PNPM di gampong Karang Anyar bisa berjalan baik karena koordinasi yang mantap antara BKM dengan pemerintahan gampong dan dukungan masyarakat Karang Anyar serta bimbingan dari Faskel PNPM MP Tim 28. Dalam hal pengelolaan modal bergulir tingkat pengembalian pinjaman 100 % artinya tidak ada kredit macet. Bantuan modal dari PNPM juga telah menjadi akselerator kemajuan perekonomian gampong. Banyak usaha industri rumah tangga yang berkembang pesat dengan jenis produksi keripik singkong, keripik buah, roti, bakso, siomay, sabun, dan lain-lain. BKM Maju Bersama berencana untuk membangun unit pemasaran bersama (trading house) untuk produk-produk KSM penerima modal bergulir PNPM MP. Tekad itu untuk mendorong agar segera terwujud one village one product (satu gampong, satu produk unggulan) dimana Karang Anyar mencanangkan diri sebagai pusat produksi dan pemasaran makanan jajanan di Kota Langsa. Ahmad Tukiran, geuchik Karang Anyar berharap agar Pemerintah Kota Langsa mendukung rencana pemerintah gampong Karang Anyar dan masyarakatnya dengan membuat kebijakan lintas sektor dan menyediakan anggaran yang memadai untuk mewujudkan Karang Anyar sebagai sentra produksi dan pemasaran makanan jajanan. Ahmad Tukiran melanjutkan, SKPD yang seharusnya turut terlibat adalah Diskoperindag yang menyediakan dana dan pendampingan teknis pengelolaan usaha, Dinas Kesehatan yang mengontrol kualitas produksi dari aspek kesehatan, Dinas Pariwisata yang mempromosikan desa Karang Anyar sebagai pusat produksi dan pemasaran makanan jajanan, dan PU yang berkewajiban untuk menyediakan infrastruktur pendukung kegiatan produksi dan pemasaran. Jika hal tersebut bisa dilakukan secara simultan, Ahmad Tukiran meyakini visi Karang Anyar sebagai pusat produksi dan pemasaran makanan jajanan bisa segera terwujud dan menjadi percontohan bagi gampong lain.
Senior Fasilitator PNPM MP Tim 28, Syawaluddin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kerja keras, kebersamaan, keikhlasan, kejujuran, transparansi, dan prakarsa-pkarasa yang sifatnya inovatif dari BKM Maju Bersama. Dari sekian banyak gampong peserta program PNPM MP hanya sedikit yang melakukan secara benar dan hasilnya juga bagus. Yang paling mudah untuk dijadikan indikator kinerja manajemen BKM adalah pengelolaan dana bergulir. Jika pengelolaan dana bergulir transparan dan akuntabel, hampir bisa dipastikan untuk kegiatan infrastruktur dan sosial juga akan berjalan baik. Pengelola BKM tidak digaji tetapi keikhlasan atau kerelawanan itu akan mendapatkan balasannya di akherat yang jauh lebih besar, yaitu surga. Begitu Syawaludin menutup kata sambutannya dalam RWT tersebut yang kemudian dilanjutkan dengan peusijuk untuk anak-anak yang akan mengikuti khitanan massal. (Nasruddin)
Sumber : http://langsakota.go.id/
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020