Selamat Datang di Situs Resmi Pemerintah Aceh

PT Nafasindo Berniat Perluas Bisnis di Aceh

Ekonomi Kamis, 23 Januari 2014 - Oleh

image002Banda Aceh - Berawal dari pertemuan IMT-GT pada tahun 1995 di Medan, PT. Nafasindo dari Malaysia melakukan penanaman modal ke wilayah Aceh dengan jenis investasi perkebunan kelapa sawit dan pengolahannya. Setelah hampir 20 tahun menjadi salah satu mitra investasi di Aceh, kini PT. Nafasindo kembali akan memperluas pengembangan bisnis dengan potensi yang ada di wilayah Aceh.

Berniat memiliki jalur bisnis baru di Aceh setelah kelapa sawit dan pabrik pengolahan yang sudah berkembang, membuat para pesohor PT. Nafasindo ini mengajak Pemerintah Aceh untuk mendiskusikan keinginan mereka. Melalui koordinasi Badan Investasi dan Promosi Aceh, rapat dengan investor negeri jiran ini berlangsung di Pendopo Gubernur Aceh pada Kamis (23/01/14).

Gubernur menyampaikan secara garis besar keadaan investasi Aceh yang sudah menggeliat pasca konflik dan Tsunami yang melanda Aceh beberapa tahun silam. Penawaran yang diberikan Gubernur mencakup berbagai aspek potensial di Aceh.

Peryataan Gubernur ini diperkuat dengan berbagai argumen dari Dinas terkait yang hadir seperti Dinas Perkebunan (Ir. Said Sahifan) mengemukakan sangat terbuka bagi investor untuk melanjutkan pola yang sudah dijalankan mereka beberapa tahun terakhir ini guna kesejahteraan petani di Aceh. Bak gayung bersambut, Dinas Pertanian pun mengemukakan masih adanya potensi pangan yang perlu peningkatan seperti Padi, Jagung dan Kedelai bagi para investor, balai pembenihan tersedia untuk benih padi dan hortikultura, bibit unggul pun sangat diperlukan untuk meningkatnya produksi dibidang pertanian.

Selain itu, perwakilan dari Dinas Perikanan mengutarakan ketersediaan untuk investor dalam mengembangkan Pelabuhan Perikanan Lampulo karena setelah diresmikan beberapa minggu yang lalu, baru dua investor yang bersedia antara lain pabrik pengalengan ikan dan pengolahan rumput laut. “Masih terdapat 36% peluang investasi perikanan di Aceh” imbuhnya.

Setali tiga uang dengan Dinas Perikanan, dari Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan juga menyampaikan harapan mereka kepada PT. Nafasindo untuk mendorong terpenuhinya pangan seperti telur dan daging sapi yang masih meroket harganya karena keterbatasannya, ungkap DR. Ir. M. Yunus, M.Sc selaku Kepala Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan ini.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Aceh (BAPPEDA) yang diwakili oleh Martunis turut memuluskan peryataan dari berbagai instansi dalam menyambut hangat investor negeri Malaysia untuk mengembangkan investor yang memang sudah ada di Aceh. Menurutnya “Aceh memiliki aset unggulan yang perlu di explore seperti susu kedelai karena konsumsi di Aceh tinggi tapi tidak memiliki pabrik sehingga harus di eskpor dari Malaysia, padahal jika diproduksi disini tentu menguntungkan” ujarnya.

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah (BAPEDAL)  menyampaikan perihal pentingnya menjaga lingkungan melalui program produk yang dihasilkan dari usaha (investasi) tentu harus berlabel “ECO” yang artinya tidak merusak lingkungan dan aman.

Badan Investasi dan Promosi Aceh (BIP Aceh), Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BP2T), dan seluruh SKPA berkolaborasi untuk siap mendukung PT. Nafasindo dalam mengembangkan investasi Aceh. Diakhir pertemuan ini pihak Nafasindo memberi tanggapan bahwa mereka akan mendiskusikan secara intern untuk menentukan potensi apa yang akan mereka pilih sebagai investasi berikutnya dan meminta Gubernur menunjuk sebagai perantara antara Pemerintah Aceh dan PT. Nafasindo.

Gubernur menunjuk Badan Investasi dan Promosi  Aceh menjembatani hubungan kedua belah pihak dan juga telah membnetuk tim percepatan investasi sebagai upaya perubahan iklim investasi. Pertemuan hari ini di tutup dengan sangat bersahaja.

Sumber : http://acehinvestment.com

 

Last Update Generator: 29 Oct 2025 17:29:47