Selamat Datang di Situs Resmi Pemerintah Aceh

Langkah Lanjut Investasi Peternakan

Ekonomi Sabtu, 08 Februari 2014 - Oleh

Banda Aceh - Jum’at, (7 Februari 2014). Badan Investasi dan Promosi (BIP) Aceh mengundang Dirjen Peternakan, pemerintah daerah Aceh Tengah, Nagan Raya, Aceh Besar, Pidie, Bener Meriah, Dinas Peternakan Provinsi, Universitas Syiah Kuala dan pihak swasta dalam rangka  mendiskusikan secara lebih serius mengenai perkembangan dan investasi peternakan di Aceh.

Setelah Kunjungan Gubenur dan Tim Pemerintah Aceh Ke Australia pada November pada tahun 2013 lalu (baca berita edisi 4 Januari 2014) dan kemudian berlanjut kunjungan investor Australia (Harry Lawson dan Tom Lawson) pada awal tahun ini untuk meninjau langsung empat lokasi yang berpotensi dalam peternakan sapi di Aceh. Kunjungan calon investor peternakan  ke Nagan Raya, Aceh Besar, Pidie dan Benar Meriah ini didampingi oleh BIP Aceh, Dinas Peternakan dan instansi terkait lainnya.

Hasil dari kunjungan tersebut, diungkapkan oleh Kepala BIP Aceh, Ir. Iskanda, M.Sc, bahwa Lawson sangat takjub dengan lahan yang ada di Aceh dibandingkan dengan dengan lahan-lahan lain yang pernah mereka kunjungi. Mereka juga manilai infrakstruktur seperti pelabuhan dan bandara yang ada di Aceh sudah baik namun perlu peningkatan dari segi SDM yang ada di Aceh misalnya dengan menambah pengetahuan para peternak sapi khususnya.

Kepala BIP Aceh juga menjelaskan strategi dan rekomendasi untuk mengembangkan sapi Aceh khususnya dalam meningkatkan taraf hidup para peternak sapi lokal serta tetap menjaga kualitas sapi Aceh untuk dapat diekspor ke negara lain sebagai produk sapi halal. “besar harapan dari investasi peternakan sapi ini untuk menciptakan lapangan kerja baru dan pengurangan angka kemiskinan bagi Aceh” ujarnya.

Bupati Aceh Tengah yang turut hadir juga mengemukakan pendapatnya mengenai potensi daerah Aceh Tengah untuk pengembangan peternakan sapi. Pada Kecamatan Linge misalnya belum sepenuhnya lahan dipergunakan untuk beternak sapi karena jumlah penduduk sangat kecil dibandingkan luas wilayahnya sehingga program saat ini bagaimana masyarakat kecamatan lain dapat beternak sapi ke Linge sehingga lahan dapat dipergunakan maksimal.

setali tiga uang dengan sang bupati, perwakilan dari Kadin Aceh tengah juga mengemukakan sapi lokal ditingkatkan kualitasnya dan pengusaha lokal untuk melihat ini semua sebagai peluang usaha yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan.

Mengingat konsumsi daging sapi yang sangat tinggi di Aceh khususnya, pemerintah akan berusaha untuk mempercepat program pembibitan sapi serta penggemukan sapi dengan bekerjasama pada semua elemen baik pemeirntah maupun masyrakat. Tentunya dengan harapan Lawson yang telah berkujung ke Aceh ini benar-benar serius dalam berinvestasi sehingga potensi pendukung lain seperti kelapa sawit dan jerami padi yang dimiliki Aceh dapat saling menguntungkan dengan peternaikan sapi, ungkap kepala Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan, DR. Ir. M. Yunus, M.Sc.

Mewakili Dirgen Peternakan Indonesia dari Jakarta sangat mendukung pemerintah Aceh untuk pengmbangan konsep peternakan sapi dari sarana pendukung seperti rumah potong hewan dan lahan yang merndukung sebagai tempat peternakan sapi. Mengingat bahwa sapi Aceh sangat mirip rasanya dengan sapi terenak di dunia yang berasal dari Jepang sehingga program ini diharapkan dapat meminimalkan impor sapi bagi Indonesai dan Aceh sendiri.

Dekan Kedokteran Hewan cukup mengapresiasi semangat pemerintah dalam pengembangan peternakan sapi dan bersedia membantu dari segi teknisnya dari segi kesehatan. beliau juga meminta untuk melibatkan akademisi dari peternakan untuk mendapatkan lebih banyak informasi mengenai peternakan sapi.

sumber: http://acehinvestment.com/

 

Last Update Generator: 29 Oct 2025 16:55:26