Focus Group Discussion Hutan Kota BNI Tibang
Banda aceh - Dinas Kebersihan dan Keindahan kota diundang oleh Walikota Banda Aceh untuk menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Hutan Kota BNI Tibang yang diadakan di Aula Lt. IV Gedung A Balai Kota Banda Aceh. Acara ini merupakan tindak lanjut dari Semiloka Pengelolaan Hutan Kota BNI Tibang yang diadakan 22 Januari lalu.
Adapun tujuan acara tersebut adalah untuk menyusun dan menetapkan rencana induk pengembangan pengelolaan Hutan Kota Tibang serta melibatkan sejumlah pihak terkait untuk berdiskusi, memberikan aspirasi, ide-ide dan exit strategy dalam pengembangan dan pengelolaan Hutan Kota Tibang yang pengelolaannya akan diserahkan kepada Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh dalam waktu dekat.
Acara tersebut dihadiri oleh para utusan BNI Pusat, BNI cabang Medan dan Banda Aceh, para Kepala Dinas Pemko, calon donator, tokoh masyarakat Tibang serta para pakar/ahli yang berasal dari beberapa instansi dan universitas di Aceh sera turut melibatkan para tokoh penting di Indonesia. Acara dibuka dengan kata sambutan oleh Plh. Walikota Banda Aceh H. Illiza Saaduddin Djamal, SE dilanjutkan dengan Beberapa patah kata dari Wakil Presiden Direktur Bank Negara Indonesia dan kemudian diikuti Diskusi Panel.
Dalam sambutannya Plh. Walikota Banda Aceh menyatakan bahwa Hutan Kota adalah amanah dari Allah SWT yang kekayaannya harus dijaga untuk dapat dinikmati masyarakat secara berkelanjutan. Kesadaran akan amanah tersebut ditunjukkan dalam pelaksanaan visi dan misi Kota Banda Aceh kedepan yang ingin menjadikan Banda Aceh sebagai model Kota Madani. Wakil Presiden Direktur BNI Felia Salim juga memaparkan proses singkat pembentukan Hutan Kota BNI Tibang yang proses pembentukannya memakan waktu kurang lebih satu tahun mulai dari proses desain, penyusunan kerangka kerja yang jelas, penempatan sesuai tata ruang, memastikan alokasi lahan yang jelas dan tidak berubah-ubah serta dukungan regulasi dari pemerintah kota setempat. Selepas Kata sambutan, acara dilanjutkan dengan Diskusi Panel yang dibuka dengan presentasi singkat tentang pencapaian Hutan Kota Tibang mulai dari proses awal di tahun 2009 hingga sekarang ini. Diskusi Panel tersebut dimoderatori oleh Agus Surya Atmaja dan dilanjutkan diskusi oleh 5 (lima) pembicara yaitu Plh Walikota Banda Aceh, Sekda Kota Banda Aceh, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Prof. Dr. Emil Salim, Ir. Erna Witoelar M.Si dan Felia Salim.
Diskusi Panel tersebut diakhiri dengan sesi tanya jawab dan beberapa masukan dari beberapa peserta dan pembicara, antara lain, pertimbangan pengembangan Hutan Kota Tibang sebagai pusat penelitian dan edukasi serta diharapkan Hutan Kota Tibang menjadi sumber inspriasi bagi para ilmuwan yang dapat mengembangkan ilmu cangkok baru sehingga ekspansi pohon buah tidak hanya bisa di darat tapi juga di peralihan darat-laut, tutur Emil Salim yang dikenal juga sebgai Bapak Lingkungan Hidup. Selain itu seorang peserta juga menyarankan kegiatan ‘Adopsi Pohon’ yang didampingi oleh LSM lokal dan diharapkan Hutan Kota dapat juga menjadi Kebun Botani kedepan. Sedangkan Aktivis dan mantan menteri Erna Witoelar mengatakan pentingnya kesadaran Fungsi Hutan Kota yang berbeda dengan Taman Kota dan agrowisata, sehingga kedepan diperlukan adanya pemikiran mendalam tentang keberlanjutan Hutan kota Yang tetap pada fungsinya sebagai Hutan Kota. Oleh karena itu pengembangan kedepan diusahakan minim kegiatan manusia didalamnya atau dilakukan pemetaan terpisah antara Hutan Kota dan pengembangan wisata di masa yang akan datang.
Sumber: http://www.kebersihan.bandaacehkota.go.id/
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020