Selamat Datang di Situs Resmi Pemerintah Aceh

Petani Kopi Kekurangan Tenaga Buruh Petik

Ekonomi Selasa, 04 Maret 2014 - Oleh

DSC03967Takengon - Setiap memasuki masa panen kopi di Aceh Tengah, mayoritas petani kopi mulai kesulitan mendapatkan tenaga buruh petik (ngutip: bahasa Gayo). Pentingnya para pengutip biji kopi tersebut menghindari kerontokan buah yang telah layak petik.

Seperti penjelasan Sabirin, petani kopi asal Kecamatan Atu Lintang, Aceh Tengah, Jum’at (28/2/24) via selularnya, ia mengatakan saat ini mayoritas pemilik ladang kopi kesulitan mendapatkan bantuan tenaga pengutip. Sementara masa panen kopi sudah memasuki fase ‘banjir’ (buah layak petik).

“Cukup sulit mencari tenaga jasa kutip saat ini. Hal itu lantaran mereka (langganan ngutip-red) juga  disibukan dengan tibanya masa panen kopi di kebun masing-masing. Mungkin saat ini apa yang kami hadapi juga dirasakan petani lainnya,” jelasnya.

Menurut dia seiring meningkatnya harga kopi dan sulitnya mencari tenaga kerja mengutip, ongkos jasa juga mulai mengalaimi kenaikan dari sebelumnya.

“Jika biasanya ongkos jasa ngutip ini Rp. 15 ribu per kaleng gelondongan (setara 12 kg), namun kini sudah kita naikkan Rp. 20 ribu per kaleng. Ini karena harga kopi juga sudah mulai membaik,” ringkasnya.

Sumber: http://humas.acehtengahkab.go.id/

 

Last Update Generator: 01 Nov 2025 13:02:16