Gubernur Aceh : Pemilu Damai Bukan Hanya Tanggung Jawab Pemerintah, Tetapi Juga Parpol Dan Masyarakat
Banda Aceh - Pemilu Legislatif memiliki makna yang sakral, yakni terciptanya pemilu damai yang bisa membawa keberlanjutan kondisi damai yang sudah tercipta sejak 15 Agustus 2005. Disampaikan Zaini Abdullah Gubernur Aceh, pada Temu Pers kesiapan Pemilu yang dilaksanakan oleh Media Center Aceh di Aula Serbaguna Jumat, 14/3.
Zaini menambahkan, bahwa berbagai issu dan pernak-pernik dan dinamika yang sempat terjadi sebelum Pemilu hendaknya bisa diredam, hal ini tentunya bukan saja tugas dari aparat keamanan seperti Polisi dan Stakeholder lainnya yang bertanggungjawab namun juga menjadi tugas bersama Pemerintah Aceh, Parpol dan masyarakat.
Zaini menegaskan “Oleh karena itu Kepada seluruh masyarakat Aceh saya himbau agar menjalani pemilu yang tentram damai dan sukses”.
Kita juga sudah melakukan tindakan preventif dengan kerjasama dengan berbagai pihak untuk menjaga pemilu damai, sebab yang pertama bertanggung jawab adalah pihak kepolisian sebagai ring pertama dalam pelaksanaan pengamanan.
Kapolda Aceh yang diwakili Kabid Humas Polda, Gustav Leo, mengatakan “kita sangat serius menangani berbagai kasus yang terjadi akhir-akhir ini, dan kita juga telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait “.
Pada kesempatan yang sama, KIP Aceh dmengatakan 75 % surat suara telah didistribusikan ke kabupaten kota. Pendistribusian logistik yang diadakan di kab/kota, logistik diadakan di Provinsi logistic diadakan oleh KPU Republik Indonesia.
Jumlah surat suara 75% telah sampai di kab/kota Aceh, dan dilakukan langsung dari Bandara Kuala namu Medan.
Ridwan Hadi Ketua KIP Aceh, “Semoga pada tanggal 20 Maret mendatang semua logistik yang telah sampai di kab/kota segera disebarkan ke seluruh TPS di kecamatan .
Pangdam IM, Mayjen Pandu Wibowo, juga menyampaikan “sampai saat ini kami siapkan ribuan personil yang sudah insert dikoramil-koramil dan Korem dan jug di Kodam dan siap melakukan tugas-tugasnya di tempat yang telah disiapkan.
“kita bersama-sama dengan Kepolisian melakukan pengamanan dengan melakukan swiping di jalan dan razia terkait banyaknya senpi-senpi liar yang beredar. Sebab semua orang menginginkan pemilu yang damai dan nyaman dan demokrasi tanpa ada keributan dan kami ingin keamanan agar terciptanya pemilu damai. Namun sifatnya TNI adalah penebalan apabila diminta oleh kepolisian”.
Temu Pers terkait kesiapan Pemerintah Aceh pada Pemilu 2014 tersebut difasilitasi oleh Media Centr Aceh dan dihadiri tujuh Nara Sumber, yaitu Gubernur Aceh, Pangdam IM, Kapolda Aceh, MPU, Kadishubkomintel Aceh, Ketua Komisi Independen Pemilihan, Badan Pengawasan Pemilu, dan Kesbangpol & Linmas, juga sekitar 70 wartawan, cetak, elektronik dan media Online di Aceh
Sumber: http://seuramoe.acehprov.go.id/
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020