Selamat Datang di Situs Resmi Pemerintah Aceh

Aceh Utara Kembangkan Lahan Kedelai Seluas 9.000 Ha

Umum Selasa, 18 Maret 2014 - Oleh

Lhoksukon - Aceh Utara akan dijadikan salah satu daerah sentra penghasil kedelai Aceh, bahkan diharapkan bisa menjadi salah satu lumbung kedelai nasional, untuk tahun anggaran 2014 dikembangkan lahan kedelai seluas 9.000 hektar dibagi  tiga periode pengembangan masing-masing bulan Maret dituntaskan lahan seluas 5.000 hektar, bulan Juni sekitar 2.000 hektar dan Oktober seluas 2.000 hektar.

Pengembangan lahan kedelai tersebut diutamakan dikawasan lahan tadah hujan, lahan kering maupun perkebunan. “Potensi lahan tadah hujan, kering dan perkebunan di Aceh Utara mencapai 39.000 hektar, namun baru dimanfaatkan sekitar 30 %, khusus pengembangan kedelai ada sekitar 9.000 hektar siap dikerjakan dalam tahun anggaran 2014 ini dan dibadi dalam tiga periode pengembangan masing-masing tahap pertama bulan Maret seluas 5.000 hektar, bulan Juni, 2.000 hektar dan bulan Oktober 2.000 hektar,” kata Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Aceh Utara Ir Mukhtaruddin,MP saat melakukan rapat koordinasi Perluasan Areal Tanaman (PAT) diaula Setdakab Aceh Utara, Selasa (18/3).

Hadir dalam rapat koordinasi tersebut Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Aceh Ir Razali Hamdani,SP, Wakil Bupati Aceh Utara Drs. H. M Jamil M.Kes, para camat, penyuluh pertanian dan kelompok tani (Koptan) yang tersebar di 27 kecamatan yang ada.

Bagi sawah tadah hujan dan kurang produktif untuk pengembangan padi, urai Mukhtaruddin akan dikembangkan kedelai.’’Ketika musim penghujan tiba maka lahan tersebut kembali difungsikan untuk tanam padi, sehingga tanaman kedelai ini akan terus kita kembangkan dikawasan yang selama ini kurang mendapat saluran irigasi,’’ jelasnya.

Sementara itu, Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Aceh Ir Razali Hamdani, SP menegaskan bahwa provinsi Aceh tetap konsisten untuk melakukan pengembangan sektor pertanian. “Soalnya sejauh ini investasi di Aceh juga masih sangat minim, makanya masyarakat bersama-sama dengan Pemerintah Aceh tidak ada jalan lain selain melakukan pengembangan sektor pertanian, terutama produk-produk unggulan seperti kedelai,” katanya.

Aceh, urai Razali, sudah memiliki tempat penangkaran kedelai, sehingga kita tidak lagi mendatangkan bibit unggul dari luar Aceh. ‘’Soalnya Aceh telah memiliki tempat penangkaran sendiri dan kita pusatkan di Kabupaten Bireuen dan Pidie Jaya,’’ terangnya.

Sedangkan Wakil Bupati Aceh Utara Drs. H. M Jamil M.Kes memberikan apresiasi terhadap program pengembangan perluasan areal tanaman kedelai di Aceh Utara. ‘’Aceh Utara memiliki areal pertanian masih sangat luas, namun stagnan karena pengelolaan lahan masih kurang terintegrasi, jauh berbeda dengan daerah lain seperti di Lampung, justru petani hidup sejahtera dan kaya, makanya kita harus merubah pola agar petani kita tidak stagnan dan menjalankan usahanya,’’ katanya

Disamping itu H M Jamil juga menyinggung soal peluang pasar jika produksi kedelai sudah menghasilkan. ‘’Jangan sampai petani frustasi karena harga jual kedelai rendah, padahal masa panen sudah tiba, makanya peluang pasar juga harus diperhitungkan sehingga produksi kedelai Aceh Utara memiliki daya tamping dan tidak terlantar akibat kesulitan pasar,’’ jelasnya

Sumber : http://acehutara.go.id/

 

Last Update Generator: 29 Oct 2025 09:25:21