Walikota Langsa Tinjau Rumah Bantuan Baitul Mal
Langsa - Wali Kota Langsa, Usman Abdullah,SE, didampingi Ketua Baitul Mal Langsa, Alamsyah Abubakardin, meninjau rumah dhuafa bantuan Baitul Mal Aceh di Kecamatan Langsa Timur. Dalam kunjungan tersebut Wali Kota merasa kecewa dengan pembangunan rumah bantuan di Seunebok Antara, dimana kwalitasnya buruk.
Dalam kunjungan tersebut, Wali Kota Langsa meninjau rumah yang tidak layak huni di Gampong Simpang Wie Kecamatan Langsa Timur. Atas kondisi tersebut Wali Kota Langsa langsung meminta kepada pemilik rumah untuk segera melengkapi persyaratannya agar segera dibantu pembangunannya.
Ketua Baitul Mal, mengatakan yang ditinjau oleh Wali Kota Langsa yakni rumah bantuan dari Baitul Mal Provinsi Aceh, dan untuk Kota Langsa sebanyak 43 unit rumah yang telah dibangun pada tahun 2013 tersebar di lima kecamatan, dengan anggaran sebesar Rp 57 juta per unitnya. Sedangkan, dalam pengerjaannya sendiri diserahkan kepada pihak ketiga.
Namun demikian, Baitul Mal Kota Langsa ada melakukan pembangunan rumah tidak layak huni karena kondisinya yang tidak layak untuk direhap, tapi ada juga sebahagian yang kita rehab. Perlu diketahui bahwa Pemerintah Kota Langsa melalui Baitul Mal secara terus menerus memprioritaskan untuk merenovasi rumah fakir miskin yang dananya sumber dari Infaq Baitul Mal Kota Langsa.
Disebutkannya, rumah bantuan Baitul Mal Provinsi yang ditinjau Wali Kota Langsa yakni di Gampong Alue Merbau atas nama Yusharni, Seunenbok Antara atas nama Padopotan Harahap, Alue Pinang Induk atas nama Usman Ali Yusuf dan Nuraini, Alue Pinang Timur atas nama Yusnidar, Matang Panjang atas nama Sakdiah dan Fatimah), Buket Madang Ara atas nama Habibah serta Asam Peutik atas nama Paini.
Serta ada juga dibeberapa gampong lainnya yakni di Merandeh Dayah, Seulalah Atas, Gedubang Aceh, Alue Dua, Karang Anyar, Paya Bujok Tunong, Paya Bujok Seulemak, Seuriget, Matang Seulimeng, Lhok Banie dan Sungai Pauh.
Sementara itu, Wali Kota Langsa, usai meninjau rumah bantuan tersebut mengatakan dengan adanya bantuan rumah bagi masyarakat fakir miskin ini mereka telah memiliki tempat tinggal yang layak huni. Sedangkan terkait satu unit rumah bantuan yang kwalitasnya kurang baik, ia mengharapkan kepada Baitul Mal dan khususnya pihak ketiga yang mengerjakan rumah bantuan seperti ini, agar benar-benar mengerjakannya dengan baik.
Karena masyarakat miskin yang menerima rumah bantuan ini mereka tidak mampu untuk memperbaiki rumah jika ada pembangunannya yang kurang baik. Ini disebabkan mereka benar-benar hidup miskin," Tidak mungkin mereka mengeluarkan biaya untuk memperbaiki rumah bantuan tersebut," tegasnya.
Selain itu, Pemerintah Kota Langsa bekerjasama dengan Baitul Mal, setiap tahun menganggarkan dana melalui APBK untuk membangun rumah-rumah masyarakat miskin lainnya yang ada diwilayah Kota Langsa. Pada tahun 2014 Pemerintah Kota Langsa telah mengalokasikan dana melalui APBK untuk pembangunan rumah fakir miskin sebanyak 126 unit, dan dari Baitul Mal sendiri sekitar 60 hingga 100 unit rumah. Karena, Baitul Mal ada juga melakukan perehab dan pembangunan rumah secara permanen, jika rumah yang ditempati masih layak huni tapi hanya butuh direhab maka akan direhab saja.
Sumber :
Namun, jika ketidak layakannya mencapai 80 persen, maka akan dilakukan pembangunan secara permanen,"Semuanya tergantung dari kondisi rumah itu sendiri, jika hanya butuh direhab yang direhab, tapi jika harus dibangun maka akan dilakukan pembangunannya secara permanen" tandasnya
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020