Selamat Datang di Situs Resmi Pemerintah Aceh

Pemerintah Aceh Gelar Operasi Katarak di Kota “Sada Kata” Subulussalam

Kesehatan Rabu, 02 April 2014 - Oleh

Subulussalam — Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengemukakan, tingkat prevalensi penyakit katarak daerah Aceh mencapai 3,7 persen (menurut data kesehatan RI). Jelas, ini sebuah angka yang sangat mengkuatirkan.

“Oleh sebab itu, kita mencoba langsung turun ke masyarakat untuk melakukan  pengobatan bagi penderita katarak ,” ujar dr. H. Zaini Abdullah saat membuka kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam, Minggu (29/3/2014).

Zaini Abdullah berharap melalui kegiatan ini, gangguan penyakit katarak yang dialami masyarakat Aceh dapat diminimalisir, sehingga para penderita katarak kembali dapat menjalankan kegiatannya sehari-hari dengan baik.

Ia menambahkan, sebagaimana kata pepatah, mencegah lebih baik dari pada mengobati. Pepatah ini, kata Doto Zaini hendaknya menjadi pedoman bagi masyarakat Aceh agar peduli menjaga kesehatan.

“Pemerintah Aceh memang telah menyediakan fasilitas biaya pengobatan gratis, namun ada baiknya kesadaran menjaga kesehatan terus ditingkatkan, termasuk dalam menjaga kesehatan mata,” imbuhnya.

Menurut Doto Zaini, katarak merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan adanya kabut pada lensa mata.

“Banyak faktor yang menyebabkan munculnya penyakit ini, misalnya karena sinar ultraviolet yang berlebihan, atau bisa pula karena faktor kurang gizi dan lingkungan yang kotor,” jelas Gubernur.

Penyakit ini, urainya lagi, muncul perlahan-lahan sehingga banyak penderita yang tidak sadar kalau ia mengalami katarak. Sebagian besar pasien baru menyadari setelah setelah penyakit ini memasuki stadium kritis.

“Masyarakat kita kurang peduli menjaga kesehatan mata. Akibatnya, angka kebutaan di Indonesia cukup tinggi, dan sebagian besar dari kebutaan itu dialami masyarakat usia di atas 50 tahun. Jenis kebutaan yang paling tinggi adalah kebutaan yang disebabkan penyakit katarak,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Zaini juga kembali mengingatkan  masyarakat agar menjaga perdamaian di Aceh demi terwujudnya Aceh damai, tentram dan sejahtera dan tidak terprovokasi oleh isu-isu dihembus oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Didampingi rombongan, Gubernur juga meninjau langsung pasien yang akan dioperasi dan yang sedang di operasi di ruangan operasi RSUD Kota Subulussalam.

Sementara, Ketua penggerak PKK Aceh Hj. Niazah A Hamid menjelaskan, bakti sosial yang berlangsung selama 2 hari ini melibatkan sejumlah dokter ahli mata. Dokter specialist tersebut akan melakukan operasi terhadap 126 pasien, yang berasal dari 2 Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Singkil dan Kota Subulussalam.

“Tentu, kegiatan ini dmaksudkan untuk meringankan beban masyarakat Aceh yang mengalami gangguan katarak,” kata Ummi Niazah.

Selain Walikota beserta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Subulussalam dan pejabat SKPD. Acara ini juga dihadiri Ketua IDI Aceh dr. Fahcrul Jamal, Pengurus LSM Putroe Aceh, Ibu Ketua DPRA, Kadis Kesehatan Aceh dr. Taqwallah, Pengurus Persatuan Dokter Mata Indonesia- Aceh dan para Pejabat SKPA. Turut hadir juga Ketua dan pengurus Tim Penggerak PKK Kota Subulussalam. [Humas Aceh]

 

Last Update Generator: 03 Nov 2025 17:00:33