Perikanan Daya Tarik Investor Malaysia
Banda Aceh - Selamat datang calon investor baru, kalimat ini menjadi pembuka rencana investasi selanjutnya dalam bidang perikanan untuk RH Fishery SDN. BHD. yang berasal dari Negara tetangga, Malaysia. Investor ini yang baru pertama kalinya menggelar rapat dengan Badan Investasi dan Promosi (BIP) Aceh, pada Selasa (1/4/14) pagi. BIP Aceh mengkoordinasikan investor dengan Dinas kelautan dan Perikanan, Dinas Perindustrian, dan Perdagangan, BP2T, Bea dan Cukai Aceh serta Biro Perekonomian.
Dalam rapat yang dibuka oleh Kepala Bidang Perizinan Ir. Jonni, mewakili Kepala BIP Aceh, mengkoordinir arah pembicaraan investor untuk menfokuskan minat mereka dalam berinvestasi di Aceh. Di awali dari tanggapan Ibu Nova A. Zuhra dari DKP Aceh yang memberikan pemahaman mengenai kondisi Kelautan Aceh, Pengurusan yang sesuai peraturan berlaku di Aceh serta kesiapan dan keseriusan dari Investor Negeri dari Jiran ini untuk Ekspor hasil laut Aceh ke Malaysia.
Sangat penting dan yang perlu dilakukan pertama adalah memberikan proposal mengenai profil perusahaan dan jenis investasi yang ingin dilakukan di Aceh” ujar Nova. Disperindag dan Bea cukai berkesempatan untuk menjelaskan mekanisme proses yang harus dilakukan oleh Penanaman Modal Asing (PMA) untuk mewujudkan investasi. Investor yang begerak dalam bidang Pengalengan hasil tangkapan laut tersebut ini sebelumnya telah melakukan tinjauan lapangan dipesisir pantai Barat Aceh untuk melihat kondisi perairan Aceh.
RH Fishery SDN. BHD. perusahan yang di gawangi oleh Hashim bersaudara ini menjelaskan mengenai infrakstruktur yang mereka miliki, mereka berkeinginan untuk mendirikan pabrik pengalengan cumi (secara lebih spesifik). Asumsi dari Hashim bersaudara “Malaysia memiliki laut yang kecil namun mampu mensejahterakan rakyat Malaysia, Aceh memiliki Laut yang luas seharusnya lebih bisa mensejahterakan rakyat, untuk itu kami tertarik mengembangkan investasi di sini yang lautnya sangat luas” ungkap salah satu juru bicara investor.
Yang penting untuk ditelisik oleh semua kalangan di Aceh adalah pertanyaan mereka seputar keamanan yang mampu melindungi mereka dari hal-hal yang tidak dinginkan, baik di darat maupun di lautan. Pola kerjasama yang ditawarkan untuk invetasi ini akan dibahas setelah mereka menyelesaikan kewajiban untuk pembuatan proposal rencana investasi untuk dipelajari instansi terkait.
Sumber: http://investasi.acehprov.go.id
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020