Selamat Datang di Situs Resmi Pemerintah Aceh

The Aceh Business Forum 2014 Digelar. Go West! Invest in Aceh

Ekonomi Kamis, 17 April 2014 - Oleh

Jakarta – The Aceh Business Forum "Go West! Invest in Aceh" digelar. Acara monumental yang berlangsung di Four Season Hotel, Jakarta, Selasa, (15/4) ini terselenggara atas inisiatif Sugeng Harjadi Syndicate dan Pemerintah Aceh.

Sejumlah tokoh nasional dan duta besar negara sahabat hadir dalam momentum ini, sebut saja Dubes Irak dan Wakil Dubes Amerika Serikat. Dari Kementerian hadir Wakil Menteri Pariwisata RI Sapta Nirwanda, yang juga bertindak sebagai nara sumber.

Selain itu juga hadir Staf Khusus Presiden bidang Penanggulangan Kemiskinan HS Dillon, Mantan Menteri Tenaga Kerja Abdul Latief yang juga pemilik Pasaraya, Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier, Ketua Kadin, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi, Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Anwar Nasution, Sekjen kementerian Pertanian, Pengamat Ekonomi Indonesia Ichsanuddin Noersy dan sejumlah perwakilan dunia usaha dari luar dan dalam negeri.

Sementara dari Aceh, selain Gubernur Zaini Abdullah, pula hadir Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar, Ketua DPR Aceh Hasbi Abdullah serta sejumlah pejabat terkait lingkup Pemerintah Aceh.

Gubernur Aceh diawal sambutannya, mengucapka terimakasih dan penghargaan kepada Bapak Kepala Staf TNI- AD  Jenderal TNI Budiman yang berkenan menjadi keynote speaker.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Zaini memberikan penjelasan dan gambaran tentang prospek investasi yang bisa dikembangkan di Aceh.

“Sebelum masuk ke masalah peluang bisnis, saya ingin meluruskan terlebih dahulu berbagai informasi menyesatkan  tentang Aceh yang berkembang belakangan ini. Informasi itu ada menyebutkan bahwa saat ini kondisi  Aceh tidak aman,” kata Doto Zaini.

Alasannya macam-macam, jelas Gubernur, ada karena masalah penerapan syariat Islam yang dituding melanggaran Hak Asasi Manusia, ada soal perbedaan pendapat antara Aceh dan Pemerintah pusat soal kebijakan lokal, ada pula tuduhan soal gangguan keamanan terkait dengan Pemilu legislatif dan Pemilu presiden.

“Isu-isu seperti ini adalah isu yang tidak mendasar.  Sampai saat ini situasi di Aceh boleh dikatakan sangat aman. Bahkan jauh lebih aman dari kota-kota besar lainnya di Indonesia,” tegas Gubernur.

Dikatakan Gubernur Zaini, penerapan syariat islam di Aceh juga berjalan lancar. Sama sekali tidak ada masalah dengan kebijakan ini, sebab menurutnya, syariat Islam justru menjadi pedoman yang mendorong perdamaian Aceh lebih terjamin.

“Syariat Islam di Aceh hanya berlaku untuk masyarakat muslim. Bagi yang non muslim, tidak ada kewajiban untuk menurutinya.  Bahkan rakyat  Aceh sangat melindungi warna non muslim untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya. Itu sebabnya  dalam sejarah Aceh, sama sekali tidak pernah terjadi bentrokan antar agama,” ungkapnya.

Rasa aman dan damai yang ada di Aceh juga dirasakan kalangan dunia usaha.

“Alhamdulillah, selama dua tahun terakhir, investor mulai banyak yang membuka usaha di Aceh. Tidak hanya dari dalam negeri, investor asing pun sudah mulai menjalankan usahanya di Aceh. Selama menjalanan aktivitas bisnisnya, para investor itu sama sekali tidak pernah mendapat hambatan atau gangguan, apalagi Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/kota aktif membangun komunikasi,” kata Gubernur.

Zaini Abdullah menambahkan, Pemerintah Aceh dan seluruh jajarannya akan berada di garis depan melindung kalangan investor manakala ada potensi gangguan yang mengusik mereka.

“Yang terpenting, patuhi aturan hukum dan aktif membangun komunikasi dengan pemerintah daerah setempat,” pinta Zaini Abdullah.

Pemerintah Aceh, kata Gubeenur juga sudah bertekad untuk menjadikan Aceh sebagai kawasan investasi yang terbaik di wilayah Indonesia bagian barat. Ia meyakini, dengan potensi sumber daya alam dan kondisi geografis yang dimilikinya, Aceh akan menjadi kawasan investasi yang terbaik di masa depan.

4 (Empat) Kekuatan Utama Aceh

Gubernur Zaini Abdullah mengutarakan, setidaknya ada empat kekuatan utama Aceh untuk dijadikan sebagai tujuan utama investasi di wilayah Indonesia bagian barat.

Pertama, letak geografisnya sangat strategis di pintu masuk selat malaka, sehingga dekat dengan pasar-pasar potensial di Asia, Afrika, Timur tengah, dan juga benua Australia. Kedua, Aceh memiliki beberapa undang-undang dan peraturan khusus yang pro terhadap investasi, antara lain Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh yang memberi kewenangan kepada Aceh dalam penyelenggaraan pemerintahan.

“Kami juga memiliki qanun penanaman modal yang berpihak kepada investor. Dan  dalam waktu dekat,  Insya Allah akan terbit  beberapa turunan dari Undang-Undang pemerinttahan Aceh,  seperti Peraturan Pemerintah tentang Minyak dan Gas dan Peraturan soal pengalihan masalah pertahanan yang akan menjadi kewenangan Aceh,” jelas Gubernur. Selanjutnya, (3) Aceh memiliki kawasan pelabuhan Bebas Sabang yang ditegaskan dalam Undang-Undang  nomor 37 tahun 2000, sehingga membuat kawasan Sabang menjadi pusat investasi ideal di masa depan.

“Kawasan ini memberikan insentif yang menarik bagi investor, seperti pembebasan bea masuk dan pembebasan pajak, dan juga kemudahan dalam perizinan,” kata Doto Zaini

Kemudian, (4) Aceh memiliki sumber daya alam yang cukup besar.  Gubernur menjelaskan, berbagai komoditi mudah sekali didapatkan di Aceh, seperti komoditas pertanian, sumber daya laut, dan  sumber daya mineral. Ketersediaan tenaga listrik juga cukup berlimpah karena beberapa sumber energi baru akan segera difungsikan di Aceh.

“Di samping itu,  Aceh juga memiliki sumber daya manusia yang siap pakai untuk mendukung kebutuhan investasi di daerah,” imbuhnya. Dengan semua fasilitas itu,  Pemerintah Aceh menawarkan fasilitas dan kebijakan investasi terbaik kepada para investor untuk membuka usaha di Aceh.

“Untuk itu berbagai kemudahan investasi siap kami tawarkan, seperti percepatan perizinan dan penyederhanaan  prosedur investasi.  Kami juga akan membenahi Kantor pelayanan terpadu  untuk investasi, sehingga pelayanan lebih cepat, mudah dan efektif. Kami juga membentuk Tim Task Force untuk membantu para investor dan calon investor  melakukan studi kelayanan di lapangan,” tutup Gubernur.

Sumber: http://humas.acehprov.go.id

 

Last Update Generator: 30 Oct 2025 12:51:18