Langsa - Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Langsa, Rabu (14/5) menggelar dialog budaya dalam upaya menyamakan persepsi terhadap seni yang bernuansa Islami, berlangsung di aula Hotel Harmoni Langsa.

Hadir pada dialog budaya itu sekaligus sebagai narasumber, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Prof DR Syahrizal Abbas MA yang mengupas tentang Seni dalam Syariat Islam. Ketua Dewan Kesenia (DKA) Langsa Agusni AH SE, menyajikan tentang seni dalam peradaban masyarakat Aceh. Kemudian Pimpinan Dayah Darul Huda Langsa, Tgk Syech Muhajir SAg LLM, menyampaikan materi tentang Implementasi Seni Dalam Islam.

Kepala Disporabudpar Langsa, Drs Syafrizal, mengatakan, penyelenggaraan seni budaya sejatinya menjadi perhatian serius dari semuah pihak. Tidak hanya pelaku seni, melain segenap komponen masyarakat termasuk birokrat, akademisi, pegiat seni, tokoh masyarakat dan mahasiswa. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Langsa, Drs Syafrizal dalam laporannya pada Dialog Budaya, di Aula Hotel Harmoni Langsa, Rabu (14/5).

Sementara itu, Walikota Langsa dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten I Tata Pemerintah, Drs Zainal Arifin, MSP mengatakan, seni merupakan bagian kebutuhan hidup manusia yang terangkum dalam kebudayaan dan peradaban.

Wali Kota juga memberikan apresiasi tinggi terhadap keberlangsungan tumbuh kembangnya seni di Langsa. "Namun, tak terlepas dari norma dan nilai Islami sebagai landasan pelaksanaan Syariat Islam itu sendiri," baca Zainal yang akrab disapa Om Cik.

Dialog yang di pimpin oleh Zainal Arifin berjalan seru dan humanis. Zainal yang kata para peserta 'Karni Ilyas-nya Langsa' memandu dialog dengan sukses selama hampir tiga jam.

Pantauan wartawan, suasana forum sangat aktif dan interaktif. Sedikitnya 6 orang peserta menyampaikan tanggapannya terkait materi yang disajikan. Mereka pada umumnya mempertanyakan tentang dalil haram dan halalnya seni dalam perspektif Islam.

Dialog itu menghasilkan rekomendasi penting tentang arah seni dan budaya ke depan di Langsa khususnya dan Aceh pada umumnya, yang dibacakan langsung oleh Asisten I Tata Pemerintah, Drs Zainal Arifin MSP,yang mewakili Wali Kota Langsa pada acara tersebut.

Rekomendasi tersebut yakni meminta Pemerintah Kota Langsa (Pemko) membuat suatu regulasi berupa peraturan daerah (Qanun) tentang seni budaya dalam perspektif Islam, sehingga dapat menutup jalan menuju kemaksiatan, serta dapat menciptakan keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat setempat.

Sumber : http://langsakota.go.id/