Selamat Datang di Situs Resmi Pemerintah Aceh

Orientasi Pendidikan Memperbaiki Mutu Ajar

Pendidikan & Pelatihan Jumat, 16 Mei 2014 - Oleh

Bener Meriah - Guna meningkatkan kualitas sumber daya (SDM) tenaga pendidik, peserta didik serta majamen pendidikan ideal maka mulai tahun 2014, pemerintah Aceh melalui dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota, sudah menetapkan kebijakan baru. Di antaranya, sudah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk kegitan pelatihan guru dan melatih tenaga pelatih itu sendiri.

“Ini untuk  menjawab berbagai tudingan miring terhadap lembaga pendidikan menyusul anjloknya kualitas lulusan selama ini,” kata Kepala Dinas Pendidikan Aceh Anas M Adam saat berdialog dengan guru dan jajaran pendidikan Aceh Tengah di Hotel Bayu Hill Takengon. Penegasan serupa juga diutarakan Anas ketika bersilaturrahmi dengan ribuan guru dan siswa serta jajaran Dinas Pendidikan Pemkab  Benar Meriah di Gedung GOR Benar Meriah baru-baru ini.

Anas M Adam melakukan kunjungan yang kedua di kabupaten Benar Meriah. Kadis Pendidikan Aceh mendapat sambutan hangat dari guru dan siswa dengan melakukan penjemputan adat disertai tari tradisional gayo juga mengalungkan bunga. Anas MAdam yang saat itu dalam kondisi sakit, mengaku segar bugar dan bersemangat melakukan dialog dengan siswa dan guru. Dalam silaturrahmi  yang didampipngi Bupati Benar Meriah, Rusla Abdul Gani, Wakil Bupati, Kadis Pendidikan Benar Meriah dan pejabat, tokoh masyarakat, tokoh adat setempat, Anas M Adam mengaku banyak sekali persoalan yang dihadapi dunia pendidikan di Aceh, terutama soal mutu yang masih memprihatinkan. Menurut Anas M Adam, mutu pendidikan Aceh saat ini masih sangat rendah dan cenderung riskan.

“Ini bisa kita lihat pada tingkat kelulusan tahun sebelumnya meski mencapai 90 persen, tetapi yang mampu menembus perguruan tinggi favorit sangat minim, ini dampak dari rendahnya kualitas yang kita miliki,”ungkap kadis pendidikan Aceh.

Masih memprihatinkannya mutu penddikan termasuk PAUD dan SMK serta sekolah luar biasa. Khusus untuk kelompok sekolah luar biasa, pada tahun ini akan menjadi fokus perhatian dengan mengalokasikan dana besar termasuk melatih guru dengan berbagai ketrampilan. Indikator riskannya mutu pendidikan Aceh, papar Anas M Adam, antara lain dapat dilihat dari nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS). Kendati ada yang lulus saat ikut UN tahun lalu, bahkan tingkat kelulusan mencapai 90 persen. Namun saat bersaing dengan siswa dari daerah lain, anak-anak Aceh masih kalah saing.

Kadis Pendidikan Aceh menyayangkan sedikit sekali lulusan SMA di Aceh yang mampu lulus di perguruan tinggi favorit. Bahkan, di Universitas Syiah Kuala yang disubsidi pemerintah Aceh, ternyata yang kuliah adalah anak-anak dari luar daerah Aceh. Banyak anak luar Aceh yang kuliah di Unsyiah karena memang kualitas anak-anak lulusan sekolah di Aceh masih rendah.

Secara nasional, kemampuan lulusan SMA/SMK/MA Aceh yang bisa menembus perguruan tinggi negeri berada di peringkat 29 untuk jurusan IPA dan peringkat 25 untuk jurusan IPS dari 33 provinsi di Indonesia. Kondisi tersebut juga mencerminkan kemampuan guru yang masih rendah. Hasil uji kompentensi guru dari Aceh untuk tingkat nasional juga masih memilukan dengan posisi peringkat 32 atau posisi Aceh berada di urutan kedua terendah se-Indonesia.

Mengapa kualitas pendidikan Aceh saat ini begitu rendah? Menurut Kadis Pendidikan Aceh, Anas M Adam, selain sistem pendidikan yang perlu diperbaiki juga kesadaran kolektif para guru dan sekolah dalam meningkatkan kapasitas profesionalnya. Karenanya tahun 2014 ini dinas pendidikan Aceh bertekat untuk mendidik kembali tenaga pendidik dengan memberikan pengetahuan dan bekal agar kualitas pendidikan meningkat. Untuk mendukung proses pendidikan tambahan bagi guru, maka di Kabupaten Bener Meriah akan dibangun Balai Pendidikan Guru (BPG) sehingga transformasi pengetahuan dan keterampilan tenaga pengajar bisa didongkrak.

Dari 100 ribu lebih guru di Aceh, sebut Anas M Adam, tahap awal akan dilatih sebanyak 5.000 guru sebagai tenaga instruktur (training of trainer). Mereka nantinya dipersiapkan sebagai pelatih bagi guru-guru lainnya. Anas M Adam memberi contoh daerah Sukabumi yang dulunya memiliki kualitas pendidikan sangat rendah. Namun, setelah ditangani oleh tenaga profesional, daerah itu menjadi maju dan siswa mampu bersaing untuk bisa belajar pada perguruan tinggi ternama di pulau Jawa.

Sebelumnya dalam silaturahmi dengan pejabat dan praktisi pendidikan di Bener Meriah itu, Bupati  Ruslan Abdul Gani, menyatakan sangat mendukung program Dinas Pendidikan untuk mengejar ketertinggalans elama ini. Pihaknya, kata Bupati Bener Meriah, saat ini terus mendorong lembaga pendidikan agar lebih berkonsentrasi dalam proses peningkatan kualitas guru dan siswa. Sehingga ke depan pendidikan anak-anak di derah itu lebih baik dan mampu bersaing dengan daerah luar.

“Kami ssangat mendukung apa pun untuk kemajuan pendidikan Aceh,” imbuh Ruslan Abdul Gani.

Sumber: http://disdik.acehprov.go.id

 

Last Update Generator: 05 Nov 2025 03:10:03