Banda Aceh – Jepang jajaki Kerjasama Perikanan dan Pertanian
Banda Aceh – Pemerintah Jepang mengaku tertarik dengan potensi perikanan di Banda Aceh, sehingga mereka berniat menjalin kerjasama dengan Pemko Banda Aceh, terutama di bidang perikanan. Selain itu, Jepang juga ingin menjalin kerjasama di bidang pertanian.
Hal ini disampaikan mantan Mensesneg Jepang, Yosito Sengoku, Sabtu (17/5/14) saat melakukan pertemuan dengan Plh Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE di restoran Banda Seafood, Ulee Lheue, Banda Aceh.
“Melihat potensi yang ada di Banda Aceh, sudah saatnya mereka mengembangkan ekonominya dengan lebih baik, terutama di bidang perikanan dan pertanian karena potensinya sangat bagus,” ujar Sengoku.
Lanjutnya, Jepang sebagai sebuah negara yang sudah sangat berpengalaman di bidang perikanan dan pertanian akan sangat senang dapat membantu Banda Aceh.
“Saya lihat semua bahan/materi yang dibutuhkan ada di Banda Aceh, jadi kita akan manfaatkan itu semua untuk terwujudnya kerjasama ini,” tambahnya.
Sementara itu, Plh Walikota Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE mengatakan kehadiran Sengoku dan rombongan ke Banda Aceh adalah untuk melihat langsung kondisi perikanan dan pertanian di Banda Aceh untuk kemudian membicarakan kerjasama di sektor tersebut.
Selain itu, Illiza juga membicarakan masalah program magang antar pemuda Jepang dan Banda Aceh.
“Hasil pertemuan ini akan kita follow-up ke Dubes Jepang di Jakarta untuk kemudian ditindaklanjuti lebih lanjut,” ungkap Illiza seraya menambahkan sebelumnya Pemerintah Kota Banda Aceh juga telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Higashi-Matsushima, salah satu pemerintah daerah di Jepang. Kerjasama di sektor pengembangan sumder daya manusia tersebut sampai sekarang masih terjalin.
“Sudah saatnya kerjasama kita perluas di sektor yang lain, karena banyak hal yang bisa kita pelajari dari Jepang seperti perikanan dan pertanian,” tambah Illiza.
Selain itu, Illiza juga berkeinginan untuk mendatangkan penulis buku “The True Power of Water”, Masamu Emoto dari Jepang.
“Nanti kita seminarkan air sebagai sumber kesucian bisa diteliti sesuai dengan ajaran Islam, misalnya kenapa dalam berwudhuk dibutuhkan dua kulah. Hal ini tentu akan menarik,” kata Illiza.
Turut hadir pada pertemuan ini, Asisten Keistimewaan, Ekonomi dan Pembangunan Ir Bahagia, DIPL,SE, Asisten Asisten Administrasi Umum M. Nurdin SSos, Kepala Bappeda Ir T Buchari Budiman dan Osamu Matsumoto dari pihak Jepang.
Sumber: http://perhubungan.bandaacehkota.go.id/
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020