Selamat Datang di Situs Resmi Pemerintah Aceh

Gubernur Lantik Walikota Banda Aceh

Pemerintahan Selasa, 17 Juni 2014 - Oleh

_SIA0584Banda Aceh - Gubernur Aceh Zaini Abdullah mewakili Menteri Dalam Negeri melantik Illiza Sa’aduddin Djamal sebagai Walikota Banda Aceh sisa masa jabatan 2012-2017, Senin (16/6) di Gedung DPRK Banda Aceh.  Pelantikan tersebut berlangsung dalam rapat paripurna istimewa DPRK Banda Aceh dalam rangka pengambilan sumpah jabatan. Illiza yang sebelumnya sebagai wakil dan pelaksana harian walikota ini dilantik menggantikan Mawardi Nurdin sebagai walikota yang telah wafat pada 8 Februari 2014.

Ketua DPRK Banda Aceh Yudi Kurnia yang memimpin rapat paripurna istimewa mengaku sangat kehilangan sosok Mawardi Nurdin yang selama ini telah berbuat banyak serta memberikan dedikasinya dalam bidang pembangunan dan sosial kemasyarakatan.

Yudi mengucapkan selamat kepada Illiza yang dilantik sebagai walikota Banda Aceh di sisa masa jabatan dan meminta untuk melanjutkan konsep yang sudah ada. “Saya berharap semoga dapat bekerja maksimal untuk Banda Aceh yang lebih berjaya, ” pinta Yudi.

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah selain mengucapkan selamat bekerja kepada Illiza juga menitip enam pesan diantaranya, yang pertama meningkatkan kreatifitas pembangunan yang pro rakyat, pro lapangan kerja dan pro penentasan kemiskinan dimana arah kebijakan yang dirancang harus mampu menggerakkan potensi di daerah ini. “Jangan lupa untuk menjadikan gampong (desa) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” pintanya.

Pesan yang kedua yaitu mengembangkan citra positif organisasi pemerintah sehingga masyarakat percaya dan mau berperan aktif membangun kota yang lebih maju dan mandiri dengan upaya mewujudkan Banda Aceh sebagai model kota madani. “Jalinan kerjasama yang solid akan menghasilkan kota yang terbuka, bebas korupsi dan tertib administrasi dalam segala hal,” jelasnya.

Dalam mewujudkan visi pemerintahan yang bersih dan transparan, Gubernur mengimbau saudari untuk melanjutkan semangat reformasi birokrasi yang sedang berjalan. “Bangun komunikasi yang efektif dan harmonis dengan pihak legislatif. Terus tingkatkan kapasitas aparatur, jangan sampai ada pengangkatan pejabat di lingkungan SKPK yang memiliki hubungan personal, tapi angkatlah mereka yang memiliki kapabilitas dan kompetensi sesuai peraturan perundang-undangan,” pesan ketiga Zaini.

Keempat, Walikota harus mampu mengingkatkan sejumlah terobosan yang telah dicapai sebelumnya sebagai contoh tata ruang dan pelayanan publik kota Banda Aceh telah mendapat pengakuan dan penghargaan tingkat nasional. “Kedepan harus lebih ditingkatkan,” harapnya.

Kelima, potensi pariwisata kota Banda Aceh pasca tsunami menunjukkan peningkatan sangat baik. Infrastruktur pendukung pariwisata juga telah berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan domestik dan mancanegara ke Banda Aceh. Hal ini diharapkan dapat digerakkan lebih aktif dan dijalin kerjasama dengan kabupaten dan kota tetangga antara lain Sabang dan Aceh Besar serta dengan negara seberang seperti Malaysia dan Thailand sehingga mampu membuka investasi dan Pemerintah Aceh siap memberikan dukungan untuk kegiatan tersebut.

Keenam, Gubernur ingatkan dalam menyongsong pemilu presiden yang sudah sangat dekat sebagai kepala pemerintah kota Banda Aceh. “Saya meminta saudari berupaya menyukseskan pemilu dan pesta demokrasi dengan sebaik-baiknya. Saudari harus mampu mengarahkan seluruh komponen birokrasi agar menjaga netralitas. Kesuksesan pemilihan legislatif harus mampu dijaga sampai pemilihan presiden 9 Juli mendatang,” tegasnya.

Dalam rapat tersebut Almarhum Mawardi Nurdin mendapat penghargaan sebagai pelopor pembangunan dari Gubernur Aceh yang diterima oleh ahli warisnya serta disaksikan oleh tamu undangan yang hadir diantaranya ketua DPRA Aceh, Sekda Aceh, anggota DPR RI dan Forkopimda Provinsi dan Kota Banda Aceh.

Sumber: http://seuramoe.acehprov.go.id

 

Last Update Generator: 05 Nov 2025 09:13:09