Banda Aceh - Jaringan Pemilu Akses bagi Penyandang Disabilitas (AGENDA) akan melakukan pemantauan Pemilu Presiden 9 Juli mendatang di Aceh. Pemantauan tersebut dimaksudkan sebagai salah satu cara memastikan bahwa Pemilu dilakukan dengan memperhatikan aspek aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.

"Di Aceh, Agenda akan menerjunkan 60 pemantau yang terdiri dari 30 relawan non-disabilitas dan 30 relawan dari penyandang disabilitas," ujar Manajer Program Agenda, M Afifuddin dalam konferensi pers di Hotel Hermes Palace Banda Aceh, Sabtu (28/6).

Pemantauan khusus terkait pemilu akses itu, sebutnya, merupakan praktek yang masih baru sehingga dibutuhkan checklist/daftar pemantauan khusus untuk memeriksa aspek-aspek terkait aksesibilitas dalam pemantauan pemilu.

"Pemantauan pemilu akses ini dilakukan agar akses bagi penyandang disabilitas terfasilitasi dalam Pemilu nantinya," sebut Koordinator Nasional JPPR itu.

Program Agenda tersebut, sebut Afifuddin, dilakukan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) dan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) di lima daerah, yaitu Aceh, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.

Sebelum melakukan pemantauannya pada 9 Juli mendatang, semua relawan pemantau dari AGENDA selama dua hari (28-29 Juni) mendapat pelatihan pemantauan pemilu akses. Dalam pelatihan tersebut, turut hadir Komisioner KIP Aceh Basri M Sabi dan Muklir dari Bawaslu Aceh.

Sumber: http://kip-acehprov.go.id/