Selamat Datang di Situs Resmi Pemerintah Aceh

BPS Aceh Release Inflasi Ekspor/Impor dan Profil Kemeskinan

Ekonomi Selasa, 01 Juli 2014 - Oleh

Banda Aceh - Plh kepala BPS Aceh Azhar M. Yatim, S. Si mengatakan pada bulan Juni 2014 di kota Banda Aceh terjadi inflasi sebesar 0,40%, dikota Lhokseumawe Inflasi sebesar0,17% dan di Meulaboh inflasi sebesar 0,20% sehingga secara agregat di Provinsi Aceh terjadi inflasi 0,27%, selasa (1/7).

Inflasi yang terjadi dikota Banda Aceh secara umum disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,84% diikuti oleh kelompok sandang dengan Inflasi sebesar 1,31%, kelompok bahan makanan dengan inflasi sebesar 1,06%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar inflsi sebesar 0,14%, kelompok kesehatan dengan inflasi sebesar 0,04%, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,02%, sedangkan kelompok Pendidikan, Rekreasi dan olah raga mengalami deflasi Sebesar 0,22%.

Sedangkan dari 115 jenis barang dan jasa yang mengalami perubahan harga untuk kota Banda Aceh di bulan Juni 2014, 73 jenis barang dan jasa menunjukkan adanya kenaikan dan 42 jenis barang dan jasa mengalami penurunan harga. Beberapa komoditas yang memberikan andil tinggi terhadap terjadinya inflasi bulan Juni 2014 antara lain adalah: daging ayam ras dengan andil sebesar 0,1819%, telur ayam ras sebesar 0,0729%, ikan kembung/gembung sebesar 0,0576%, keramik sebesar 0,0570%, ikan tongkol/ambu-ambu sebesar 0,0516%, ikan bandeng sebesar 0,0300%, buah melinjo mentah sebesar 0,0228%, rokok kretek sebesar 0,0227%, beras dengan andil sebesar 0,0192% dan ayam hidup dengan andil sebesar 0,0178%.

Persentase penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan) di Aceh pada bulan Maret 2014 sebesar 18,05%, meningkat 0,45% dibandingkan dengan Maret 2013 yaitu sebesar 17,60%. Selama priode Maret 2013-Maret 2014 persentase penduduk miskin di daerah perkotaan meningkat 0,17% (dari 11,59% menjadi 11,76%), sementara di daerah perdesaaan mengalami peningkatan 0,56% (dari 19,96% menjadi 20,52%).

Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinanan lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan). Sambungan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada Maret 2014 sebesar 76,80% sedangkan pada Maret 2013 sebesar 76,61%. komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di daerah perkotaan maupun perdesaan adalah beras, rokok kretek/filter, dan ikan tongkol/tuna/cakalang. Untuk komoditi bukan makanan yang berpengaruh terhadap nilai garis kemiskinan adalah perumahan,

Sumber: http://seuramoe.acehprov.go.id

 

Last Update Generator: 01 Nov 2025 23:26:27