Menuju Good Goverment, Penyuluh Aceh Utara Lakukan Temu Koordinasi
Lhoksukon - Penyuluh Aceh Utara melakukan Temu Koordinasi dalam rangka Sinkronisasi Visi dan Misi Bupati Aceh Utara dengan penyuluh. Temu Koordinasi tersebut merupakan Pertemuan Koordinadisi Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Aceh Utara dengan Bapak Drs. Hasanuddin Darjo. MM, Kepala BKP-Luh Aceh, Bapak Muhammad Thaeb, Bupati Aceh Utara dan Dinas Instansi terkait dalam Kabupaten Aceh Utara.
Acara yang dilaksanakan di Aula Bappeda Aceh Utara, Kamis (7/8) tersebut diawali oleh laporan Kepala BKP-Luh Aceh Utara (Ir. Syarifuddin), bahwa pertemuan koordinasi ini bertujuan untuk memotivasi kerja penyuluh yang tersebar di 24 BPP dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara. Jumlah penyuluh total 258 orang termasuk didalamnya Penyuluh THL-TP 125 orang, sedangkan Penyuluh PNS Bidang Pertanian 97 orang, Bidang Perikanan 26 Orang dan Kehutanan 9 orang. Jika dibandingkan dengan tahun 2011 dan 2012, setiap tahun jumlah penyuluh menurun antara 5-10 orang, penyebabnya banyak penyuluh yang pensiun dan juga berpindah ke jabatan structural lainnya sedangkan pengangkatan/perekrutan baru sudah hampir sepuluh tahun terakhir tidak dilakukan, demikian yang dilaporkan oleh Kepala BKP-Luh Aceh Utara.
Dalam pertemuan tersebut Bupati Aceh Utara menyebutkan, cara berpikir kita tidak akan dapat berubah jika kita tidak memulai dari diri sendiri dan apresiasi yang luar biasa atas kinerja penyuluh dengan Ikhlas selama ini, semoga amalnya dapat membawanya sampai ke syurga.
Selanjutnya juga disebutkan bahwa kekayaan orang Aceh sejak zaman penjajahan sampai sekarang ada dipertanian, perikanan, kehutanan dan perdagangan, jadi tingkatkanlah kinerja dengan nawaitu yang ikhlas.
Agar indikator keberhasilan kinerja penyuluh dapat berjalan dengan sukses tentunya sangat tergantung pada Sumberdaya manusia yang handal dan juga diharapkan setiap penyuluh harus memilki wilayah binaan sekurang-kurangnya 1 (satu) kelompok yang maju.
Kekuatan personil penyuluh sangat tergantung dari dukungan Pemda setempat terutama Dari Bupati Aceh Utara, karena penyuluh itu dengan BKP-Luh hubungannya seperti layang-layang hanya tersambung dengan seutas benang yang sangat kecil, kita hanya memainkan benang-benang sehingga layang-layang tersebut bisa terbang di angkasa dengan indah dan berwarna – warni, itulah perannya kita selama ini kepada penyuluh.
Namun karena kita masih memiliki ke-ikhlasan dalam menyampaikan informasi tehnologi yang bermanfaat bagi pelaku utama dan pelaku usaha di lapangan, maka kita tetap masih eksis. Sedangkan instansi terkait lainnya memilki tali-tali seperti tambang namun hubungannya dengan penyuluh masih sangat jauh, inilah yang menyebabkan belum dapat kita gerakkan langkah seiring dan sejalan.
Kemudian Kepala BKP-Luh Aceh menyebutkan, apa yang dapat kamu kerjakan hari ini jangan tunda untuk esok hari. Kita harus mengamalkan ilmu 4 (empat) Jari terbalik, dimana semua manusia memiliki jari tangan tidak sama pnajangnya akan tetapi antara jari telunjuk dan jari tengah itu berbeda panjangnya. jadi jika kita ingin menghubungkan antara dua jari tangan kiri dengan dua jari tangan kanan agar dapat bersatu dan tidak terputus, maka harus kita balikkan telapak tangan sehingga jari tersebut dapat tersambung tanpa terputus, begitulah kita saat ini dengan semua instansi terkait kita mencoba menggunakan tiori hubungan dua jari yang terbalik
Sumber : www.acehutara.go.id
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020