Gubernur Zaini Irup Upacara Hardikda ke 55 di Tugu Darussalam
Banda Aceh - Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah, dipastikan menjadi Inspektur Upacara (Irup) memperingati Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh ke 55, yang dipusatkan di Lapangan Tugu, Darussalam, Kota Banda Aceh.
Seperti biasanya setiap 2 September, pemerintah Aceh memperingati momentum sangat bersejarah itu, terutama bagi insan pendidikan Aceh khususnya dan masyarakat Aceh pada umumnya. Kisah ini diawali dengan terbentuknya Provinsi Aceh pada tahun 1957.
Sekilas ke belakang, para pemimpin pemerintahan Aceh, antara lain Gubernur Aceh, Ali Hasjmy, Penguasa Perang Letnan Kolonel H. Syamaun Gaharu dan Mayor T. Hamzah Bendahara, serta didukung para penguasa, cendikiawan, ulama, dan para politisi lainnya telah sepakat untuk meletakkan pondasi bagi pembangunan pendidikan Aceh.
Semua komponen tersebut bertekad menghapus kebodohan, menghilangkan sengketa, dan menghidupkan suar ilmu pengetahuan yang merupakan cita-cita bersama rakyat Aceh setelah puluhan tahun terjerat perang dan konflik, baik perang dengan kolonial hingga konflik internal lainnya.
Para pemimpin saat itu menyadari bahwa hanya pendidikanlah yang dapat mendongkrak kemajuan berbagai segi kehidupan masyarakat. Seiring dengan itu, salah satu keistimewaan yang diminta ketika Wakil Perdana Menteri Republik Indonesia Mr. Hardi, berkunjung ke Aceh tahun 1957 adalah keistimewaan dalam bidang pendidikan.
Selaras dengan ide tersebut, pada 29 Juni 1958, penguasa perang Daerah Istimewa Aceh membentuk Komisi Perencana dan Pencipta Kota Pelajar/Mahasiswa. Dari ide tersebut dibangunlah kota pelajar dan mahasiswa Darussalam (Kopelma Darussalam).
Maka pada 2 September 1959, atau 55 tahun silam, ditandai pula dengan kunjungan Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno ke Aceh dalam rangka meresmikan kampus Darussalam, dengan menggoreskan tulisan : “Tekad Bulat Melahirkan Perbuatan Nyata, Darussalam Menuju Pelaksanaan Cita-Cita”.
Prasasti ini masih dapat terlihat dengan jelas pada tugu Darussalam. Momentum inilah yang senantiasa diperingati sebagai Hari Pendidikan Daerah Aceh (Hardikda) yang pada tahun ini telah mencapai usia ke 55 tahun.
Asioma itu pula yang mengilhami Pemerintah Aceh saat ini, meletakkan pendidikan sebagai salah satu program prioritas Pemerintah Aceh. Hal ini tergambar jelas dalam visi Pemerintah Aceh yaitu Aceh yang bermartabat, sejahtera, berkeadilan dan mandiri berlandaskan UUPA sebagaimana wujud MoU Helsinki 15 Agustus 2005 lalu.
Selain upacara di lapangan Tugu Darusalam, kegiatan yang sama juga digelar di seluruh Kabupaten dan Kota di Aceh dan Inspektur Upacara di setiap kab/kota menyampaikan arahan Gubernur Aceh.
Aneka Lomba
Selanjutnya, Pemerintah Aceh melalui Panitia HARDIKDA Aceh ke-55 menggelar berbagai ivent dan kegiatan guna menyegarkan kembali ingatan rakyat Aceh atas peristiwa bersejarah ini.
Pertama, lomba karya tulis untuk masyarakat umum dan kalangan jurnalis. Lomba ini merupakan rangkaian awal peringatan HARDIKDA 2014. Sampai tulisan ini diturunkan, telah lebih 100 karya tulis yang masuk dari berbagai kalangan, dalam dan luar Provinsi Aceh dan saat ini dalam proses penilaian Tim Seleksi Karya Tulis, ungkap Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Anas M Adam, selaku Ketua Panitia HARDIKDA Aceh menjelaskan.
Adapun tema lomba yang diusung dalam lomba artikel untuk umum dan feature khusus bagi jurnalis dari media cetak dan online itu yakni penyelenggaraan pendidikan tanggungjawab bersama,” katanya menjelaskan.
Anas mengatakan, panitia menyediakan hadiah untuk juara pertama lomba feature bagi jurnalis/wartawan senilai Rp. 5 juta, kedua Rp. 4 juta, ketiga Rp. 3 juta dan favorit Rp.1,5 juta. Sedangkan kategori umum (artikel), juara pertama diberikan uang tunai Rp. 4 juta, kedua Rp. 3 juta, ketiga Rp. 2 juta dan favorit Rp. 1 juta.
Namun, hadiah yang diberikan kepada sang juara dalam lomba tersebut dinilainya hanya sebagai cendera mata atau penghargaan atas prestasi yang diraih pemenang dalam upaya membangun pendidikan Aceh ke arah yang lebih baik secara bersama-sama.
Kedua, Dinas Pendidikan Aceh juga akan melakukan gotong royong bersama pada lembaga pendidikan yang diberi tajuk “Bakti Sosial Hardikda 2014”, sambung Anas.
Ketiga, Dinas Pendidikan Aceh akan menggelar Expo pendidikan. Expo Pendidikan dikemas dalam bentuk pameran pendidikan dan panggung kreasi siswa yang akan berlangsung selama tiga hari yaitu sejak 2 hingga 4 September 2014 di Gedung AAC Dayan Dawod–Darussalam Banda Aceh.
Expo Pendidikan ini akan diikuti oleh lembaga pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan, lembaga pengelola pendidikan dan perguruan tinggi se Aceh, termasuk unsur Dayah/Pesantren dan lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama, jelas Anas.
Keempat, untuk lebih memaknai Hardikda kali ini, juga akan digelar Seminar Pendidikan dengan tajuk “Refitalisasi peran keluarga dalam mendukung keberhasilan pendidikan anak” pada Rabu, 3/9/2014 di Hall Utama AAC Dayan Dawod, Darussalam Banda Aceh, yang akan diikuti oleh 600 peserta. Seminar ini akan menghadirkan pemateri Nasional dan lokal, jelas Anas lebih lanjut.
Bukan hanya itu, momentum perhelatan akbar pendidikan Aceh ini, juga akan dilakukan pemberian penghargaan kepada guru, siswa, dosen, dan lembaga pendidikan berprestasi, penghargaan kepada pemerintah kabupaten dan kota yang berprestasi bidang pendidikan.
Tidak kurang dari tujuh puluhan siswa berprestasi dan guru berprestasi tingkat Nasional yang akan mendapatkan penghargaan pada HARDIKDA kali ini.
“Tidak ketinggalan pada setiap peringatan Hardikda adalah pemberian penghargaan kepada guru terpencil di Aceh. Selain itu, pada hari Jum’at menjelang dan sesudah momentum HARDIKDA, gubernur memerintahkan untuk dilakukan khutbah jum’at. Pesan-pesan yang disampaikan dalam khutbah yang disediakan oleh tim Kemenag Aceh terkait adalah keperdulian orang tua terhadap anak. Intinya, peran orang tua benar-benar sangat dibutuhkan,” imbuh Anas M Adam.
Ia juga menyampaikan pihaknya akan menggelar talk show di beberapa saluran radio berbasis nasional dan lokal, seperti pada Kamis, 28/8, pagi di RRI Banda Aceh bersama pembicara dari unsur tokoh masyarakat dan ulama, yaitu Tgk. Faisal Ali, Wakil Ketua MPU Aceh.
Lalu, kegiatan yang sama juga digelar pada Rabu, 3 September, di TVRI Aceh, yang turut menghadirkan Ketua MPD, Prof. DR. Warul Walidin, MA, salah seorang wakil guru terpencil, siswa dan guru berprestasi serta sejumlah audien.
Sumber : http://disdik.acehprov.go.id
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020