Guru Bimbingan Khusus di Pidie Perdalam Teknik Inklusif
Pidie - 19 September 2014 Sebanyak 100 orang Guru Bimbingan Khusus (GBK) yang mewakili 90 sekolah inklusif di kabupaten Pidie (81 SD dan 9 SMP) mendapatkan pendalaman ilmu dan teknik khusus dalam melayani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) secara maksimal dalam proses pembelajaran di sekolah mereka. Kegiatan yang diprakarsai oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie dan didukung oleh USAID PRIORITAS tersebut berlangsung hingga kemarin (18/9) di SKB Kec. Peukan Baro Pidie.
Dalam sambutannya Kadis Pendidikan Pidie yang diwakili oleh Kabid Dikdas H. Ruslan, S.Pd menegaskan bahwa dalam dunia pendidikan terutama Kurikulum 2013 tidak membedakan kondisi fisik anak untuk memperoleh pendidikan yang layak,” kurikulum 2013 mengedepankan sikap dan moral anak didik, tidak membedakan kondisi fisik anak. Kurikulum ini memberikan kebebasan dan menghargai perbedaan,” katanya. Sementara itu seorang guru dari SDN Cot Glumpang menyatakan pentingnya pendidikan inklusif bagi masyarakat yang memiliki anak ABK, “Pendidikan inklusif merupakan harapan masyarakat agar ABK dapat bersekolah di sekolah regular, manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas khususnya bagi mereka yang mempunyai anak cacat. setelah mengikuti pelatihan ini, sekolah dapat menyelenggarakan pendidikan inklusif di sekolah agar ABK tidak lagi berdiam diri di rumah,” jelas Tarmizi
Selama 3 hari para peserta memperoleh berbagai materi pelatihan seperti: Landasan Hukum Pendidikan Inklusif, Konsep Pendidikan Inklusif, Melayani Perbedaan Individu dalam Pembelajaran, Gender di Sekolah, Profil Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (ABK), Manajemen Kelas Inklusif, dan Sistim Pembelajaran ABK. Selain itu, peserta juga akan diajak untuk mengunjungi salahsatu sekolah inklusif selama setengah hari pada hari kedua untuk mendapatkan gambaran praktik yang baik pelaksanaan sekolah inklusif di Pidie. USAID PRIORITAS berharap sekolah yang banyak memiliki ABK dapat dikeluarkan SK Sekolah Penyelenggara Inklusif oleh Dinas Pendidikan agar sekolah memperoleh dana grant dari kemdikbud untuk pengembangan sekolahnya.
Sumber : http://seuramoe.acehprov.go.id
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020