Selamat Datang di Situs Resmi Pemerintah Aceh

Pertama Dilakukan, Pertemuan Ulama Dayah Aceh Tengah

Agama Selasa, 23 September 2014 - Oleh

IMG_20140920_101811Takengon - Besarnya tuntutan agar lembaga pendidikan dayah kembali berkembang dalam masyarakat, disikapi oleh sebagian besar ulama dayah untuk bertemu dan merumuskan bentuk komunitas yang akan menaungi kegiatan serta perkembangan dayah khususnya di kabupaten Aceh Tengah pada masa depan

“Inilah yang mendasari kita bertemu, dan ini baru pertama sekali dilakukan,” ungkap pimpinan pesantren Bustanul Ulum Celala, Tgk Adami disela musyawarah para ulama dayah, Senin (22/9) bertempat di pesantren Darul Mutta’alimin

Menurutnya, selama ini ulama dan pimpinan dayah terkesan jalan sendiri-sendiri dalam mengembangkan dayah masing-masing. Karena itu diperlukan upaya penyatuan dalam satu wadah yang diberi nama Himpunan Ulama Dayah Aceh Tengah

Dikatakan Adami, sejauh ini terdapat 16 dayah di Aceh Tengah yang aktif, sedangkan yang baru tumbuh sebanyak 26 dayah, sementara 6 diantaranya merupakan dayah terpadu

Pentingnya suatu himpunan dayah, menurut Adami juga diperlukan untuk mengontrol kualitas pendidikan, diantara dengan memperjuangkan kesejahteraan para pengajar dan bantuan operasional dayah

Tampak hadir dalam kegiatan yang berlangsung sederhana tersebut, Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin. Ketua DPRK Aceh Tengah, Muchsin Hasan, Dandim 0106 Aceh Tengah, Letkol Inf Lalu Habibburrahim dan Kapolres Aceh Tengah, AKBP Dodi Rahmawan

Menanggapi pertemuan para ulama dayah Aceh Tengah, Bupati Nasaruddin mengakui diperlukan sebagai upaya meningkatkan kualitas dayah dan sangat penting bagi pengembangan generasi muda

“Pendidikan dayah di Aceh Tengah masih harus terus ditingkatkan, sehingga secara kualitas alumni maupun lembaga dapat bersaing dengan dayah-dayah lain di luar,” ujar Nasaruddin

Agar pengelolaan dan pengembangan dayah lebih baik, Pemerintah Daerah setempat menurut Nasaruddin membentuk satu lembaga bernama Kantor Pendidikan dan Pembinaan Dayah

“Pembinaan santri harus betul-betul mempertimbangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki, jangan dipaksakan setiap dayah juga harus ada pendidikan formalnya,” tegas Nasaruddin yang mengharapkan setiap dayah fokus melakukan pembinaan dan lebih menitikberatkan pada kualitas santri maupun lembaga

Sementara Dandim Lalu Habibburrahim memandang pertemuan ulama dayah sebagai wadah positif untuk menyamakan persepsi

Lalu, mengatakan lembaga dayah dapat menjadi pilar bagi upaya menjaga kekompakkan dan kerukunan hidup bersama dalam masyarakat.” Bila ada perselisihan dalam masyarakat, tidak perlu kekuatan fisik, budaya musyawarah mufakat sudah ada sejak dulu,” kata Lalu

Kapolres Dodi Rahmawan disela pembukaan musyawarah mengharapkan para ulama dayah nantinya dapat bersinergi dengan berbagai program kepolisian dalam mengayomi masyarakat

Lain itu, Ketua DPRK Aceh Tengah, Muchsin Hasan memahami banyak dayah yang masih membutuhkan bantuan dana, sehingga melalui himpunan yang sudah terbentuk.”Nanti akan lebih mudah mencari mencari jalan keluar bersama,” demikian Muchsin.

Sumber : http://humas.acehtengahkab.go.id

 

Last Update Generator: 30 Oct 2025 09:39:01