Pertama Dilakukan, Pertemuan Ulama Dayah Aceh Tengah
Takengon - Besarnya tuntutan agar lembaga pendidikan dayah kembali berkembang dalam masyarakat, disikapi oleh sebagian besar ulama dayah untuk bertemu dan merumuskan bentuk komunitas yang akan menaungi kegiatan serta perkembangan dayah khususnya di kabupaten Aceh Tengah pada masa depan
“Inilah yang mendasari kita bertemu, dan ini baru pertama sekali dilakukan,” ungkap pimpinan pesantren Bustanul Ulum Celala, Tgk Adami disela musyawarah para ulama dayah, Senin (22/9) bertempat di pesantren Darul Mutta’alimin
Menurutnya, selama ini ulama dan pimpinan dayah terkesan jalan sendiri-sendiri dalam mengembangkan dayah masing-masing. Karena itu diperlukan upaya penyatuan dalam satu wadah yang diberi nama Himpunan Ulama Dayah Aceh Tengah
Dikatakan Adami, sejauh ini terdapat 16 dayah di Aceh Tengah yang aktif, sedangkan yang baru tumbuh sebanyak 26 dayah, sementara 6 diantaranya merupakan dayah terpadu
Pentingnya suatu himpunan dayah, menurut Adami juga diperlukan untuk mengontrol kualitas pendidikan, diantara dengan memperjuangkan kesejahteraan para pengajar dan bantuan operasional dayah
Tampak hadir dalam kegiatan yang berlangsung sederhana tersebut, Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin. Ketua DPRK Aceh Tengah, Muchsin Hasan, Dandim 0106 Aceh Tengah, Letkol Inf Lalu Habibburrahim dan Kapolres Aceh Tengah, AKBP Dodi Rahmawan
Menanggapi pertemuan para ulama dayah Aceh Tengah, Bupati Nasaruddin mengakui diperlukan sebagai upaya meningkatkan kualitas dayah dan sangat penting bagi pengembangan generasi muda
“Pendidikan dayah di Aceh Tengah masih harus terus ditingkatkan, sehingga secara kualitas alumni maupun lembaga dapat bersaing dengan dayah-dayah lain di luar,” ujar Nasaruddin
Agar pengelolaan dan pengembangan dayah lebih baik, Pemerintah Daerah setempat menurut Nasaruddin membentuk satu lembaga bernama Kantor Pendidikan dan Pembinaan Dayah
“Pembinaan santri harus betul-betul mempertimbangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki, jangan dipaksakan setiap dayah juga harus ada pendidikan formalnya,” tegas Nasaruddin yang mengharapkan setiap dayah fokus melakukan pembinaan dan lebih menitikberatkan pada kualitas santri maupun lembaga
Sementara Dandim Lalu Habibburrahim memandang pertemuan ulama dayah sebagai wadah positif untuk menyamakan persepsi
Lalu, mengatakan lembaga dayah dapat menjadi pilar bagi upaya menjaga kekompakkan dan kerukunan hidup bersama dalam masyarakat.” Bila ada perselisihan dalam masyarakat, tidak perlu kekuatan fisik, budaya musyawarah mufakat sudah ada sejak dulu,” kata Lalu
Kapolres Dodi Rahmawan disela pembukaan musyawarah mengharapkan para ulama dayah nantinya dapat bersinergi dengan berbagai program kepolisian dalam mengayomi masyarakat
Lain itu, Ketua DPRK Aceh Tengah, Muchsin Hasan memahami banyak dayah yang masih membutuhkan bantuan dana, sehingga melalui himpunan yang sudah terbentuk.”Nanti akan lebih mudah mencari mencari jalan keluar bersama,” demikian Muchsin.
Sumber : http://humas.acehtengahkab.go.id
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020