Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) melatih sejumlah warga untuk menjadi bibit ulama di masa akan datang. Pasalnya, ulama merupakan unsur yang paling penting dalam membina ummat.

“Kita ketahui masyarakat Aceh sangat mengahargai ulama, selain warisatul anbia juga panutan masyarakat dalam mengambil satu kebijakan,” kata Walikota Banda Aceh dalam sambutannya yang dibacakan Kadis Syariat Islam Kota Banda Aceh, Senin (22/9) di Hotel Regina.

Menurut Walikota, ulama bagian yang urgen yang tak dapat dipisahkan dengan masyarakat dan pemerintah, apalagi visi Pemko Banda Aceh untuk mendorong mempercepat terciptanya model kota madani.

“Maka perlu ada ulama yang membimbing untuk mempercepat cita-cita kita,” ujar Walikota.

Oleh karena itu tambahnya, perlu kerja keras dan kerja cerdas pemerinta kota. Dengan demikian regenerasi ulama di Banda Aceh terus meningkat dan kota Banda aceh menjadi lebih islami.

“Besar harapan kami, pengkaderan ini dilakukan terus menerus, tanpa disupport dari pemerintah pun, kegiatan seperti ini harus dilakukan, diskusi-diskusi harus terus dihidupkan,” ujarnya.

Sementara itu Ketua MPU Kota Banda Aceh, Tgk A Karim Syeihk mengatakan pelaksanaan ini merupakan realisasi tugas MPU kabupaten/kota untuk mendidik para pemegang estafet para rasul. Pendidikan yang dimaksud ialah proses pegubahan sikab dan tingkah laku muslim melalui ilmu hadist, tafsir, dan akhlak tasawuf.

“Kader yang dimaksud yaitu yang memegang estafet ulama, maknanya pembagian makna yang berkesinambungan dari generasi ke orang-orang berikutnya agar tidak kosong kader ulama. Kita ingin kader ulama jadi pengayom masyarakat, bukan memecahbelahkan umat,”imbuh Tgk Karim.

Pelatihan kader ulama tersebut dilaksanakan selama lima hari, dimulai tanggal 22 hingga 26 September 2014. Semntara peserta terdiri dari perwakilan dayah, kecamatan, dan Ormas Islam.

Sumber : http://perhubungan.bandaacehkota.go.id