Pengusaha Pulau Pinang dan Aceh sepakati busines to busines bidang Logistik
Banda Aceh - Pertemuan pembahasan kerjasama investasi dan perdagangan antara Pemerintah Aceh dan Negeri Pulau Pinang berlangsung di gedung Serbaguna kantor Gubernur Aceh (16/10/2014). Hadir dalam kesempatan rapat tersebut TYT Tun Dato’ Seri Utama Dr. Haji Abdul Rahman bin Haji Abbas yang di -Pertua Negeri Pulang Pinang, tidak seperti 9 negeri lain,’Raja’ bagi negeri pulau pinang disandang oleh Yang Di-Pertua Negeri atau Tuan Yang Terutama (TYT) dan kalau dulu dikenali sebagai Gabenor, bersama beliau hadir dengan berbagai bidang pengusaha dari Malaysia seperti pengusaha Kopi, Penerbanagn Firefly, Kakao dan lainnya, dari Pemerintah Aceh diwakili oleh Sekretaris Daerah Aceh Drs. Dermawan, Kepala Badan Badan Investasi dan Promosi Aceh, BPKS, SKPA terkait serta pengusaha Aceh yang juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Rapat ini bertujuan untuk meninjak lanjuti mengenai kerjasama antara Pemerintah Aceh dan negeri Pulau Pinang dibuktikan dengan Mou Pemerintah Aceh dengan Negeri Pulau Pinang, dimana dari pengusaha Malaysia oleh Dato’ Haji Mohd Sabree bin Abdullah dan dari pihak pengusaha Aceh Teuku Zulkiram langsung dihadapan Sekretaris daerah Aceh dan dihadapan petinggi dari Negeri Pulau Pinang.
Pemerintah Aceh pada saat ini sedang menfokuskan pada tiga hal yaitu Pertanian yang arti yang sangat luas, Infrastruktur dan energi serta Pariwisata Islami yang gencar di promosikan. Setelah paparan yang sangat apik dari Iskandar kepala BIP Aceh serta Kepala Bidang Promosi BIP Aceh Netty Muharni tentang peluang inbestasi yang masih terbuka lebar di Aceh ternyata sangat menarik minat para calon investor dari negeri serumpun.
Ini dapat dilihat dari antusias mereka ingin mengekspor kopi langsung dari Aceh, karena yang selama ini diketahui oleh mereka kopi Gayo tersebut adalah kopi Mandarin. Dengan kedatangan mereka kemari bisa terbuka peluang di beberapa sector seperti kopi, konektifitas laut dan udara serta hal-hal lain ang bisa menguntungkan kedua belah pihak.
Salah satu pengusaha Malaysia mengatakan bahwa selama ini mereka mengimpor kopi sebanyak 80 ton perbulan dari berbagai Negara dan kebutuhan kopi mereka pertahun adalah sebanyak 1000 ton dan keingan pengusaha asal negeri jiran tersebut bisa langsung mengekspor kopi yang berasal dari Aceh yang sudah terkenal kualitas terbaik di dunia.
Pertemuan persahabatan ini ditutup dengan rangkaian foto bersama dan kita berharap ada tindakan yang konkrit setelah pertemuan ini dilakukan.
TYT Tun Dato’ Seri Utama Dr. Haji Abdul Rahman bin Haji Abbas dalam wawancara ekslusif dengan reporter Badan Investasi mengatakan bahwa ia baru pertama kali ke Aceh dan setelah melihat “Aceh mempunyai masa depan yang bagus untuk berkembang jauh dari Pulau Pinang” ujarnya. Saya datang ke Aceh ingin melihat secara langsung bagaimana pertumbuhan ekonomi Aceh sekarang dan perkembangan nya sangat luar biasa lanjut sosok yang masih terlihat bugar diusia yang sangat senja. “Aceh tidak bisa terpisah dengan Malaysia bila melihat sejarah masalalu, dan pada masa muda saya beliau pernah membuat kajian tentang ulama Kharismatik Aceh Hamzah Fansuri dan ulama lainnya” tutupnya diakhir wawancara.
Sumber : investasi.acehprov.go.id
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020