Perspektif Investasi dari Beberapa Sektor
Banda Aceh - Rapat realisasi Pelaksanaan Penanaman Modal triwulan III tahun 2014 dilaksanakan di Grand Nanggroe Hotel oleh Badan Investasi dan Promosi (BIP) Aceh. Rapat ini dibuka oleh Sekretaris BIP Aceh, Drs. M. Ali Alfata mewakili Kepala BIP Aceh, dengan agenda mempererat kerjasama pemerintah dengan dunia usaha, memperluas perkembangan investasi dengan dukungan perbankan, peningkatan kesadaran perusahaan untuk melaporkan LKPM, dan mengidentifikasi permasalahan investasi perkebunan dan pengolahannya.
Rapat yang diadakan pada Jum'at (31/10/2014) menghadirkan tiga narasumber diantaranya dari Dinas Perkebunan, Bank Indonesia serta PT. Pelindo I ( Persero). Paparan pertama oleh Ibu Cut selaku Kepala Bidang Program dan Pelaporan Dinas Perkebunan disampaikan mengenai perkebunan Kelapa Sawit dengan pesebaran di wilayah Barat 19 PKS dan di Wilayah Tiimur 16 PKS. Selanjutnya disampaikan pula mengenai perizinan dalam bidang usaha perkebunan khususnya mengenai pengeloaan perkebunan kelapa sawit.
Selanjutnya Seto Pranoto dari Bank Indonesia menyampaikan, untuk Mendorong investasi dari masyarakat dan pemerintah dengan tujuan menurunkan rate dari perbankan. Sektor penopang tertinggi untuk Aceh adalah pertanian namun belum optimal perkreditan untuk wilayah Aceh karena masih recovery. Jika melihat kondisi Investasi di Aceh pada pertumbuhan PDRB sektor investasi di Aceh hingga triwulan II 2014 kembali mengalami perlambatan setelah di triwulan sebelumnya sempat mengalami peningkatan, ujar Seto. Lebih lanjut seto menjelaskan secara berturut-turut dari awal tahun nilai NPL dari sektor investasi terus mengalami penurunan, kondisi tersebut menunjukkan bahwa kualitas kredit investasi semakin berada dalam kondisi yang semakin membaik.
Terakhir dari PT. Pelindo I ( Persero) Wayan mengemukakan akan Mengoptimalkan pelabuhan Krueng Geukuh Aceh utara untuk menjadi salah satu pelabuhan yang boleh mengimpor ke luar negeri sudah berjalan hampir satu tahun. Pada 1 Desember tahun 2014 direncanakan akan dibuka rute pelayaran baru Port Klang – Krueng Geukuh (Lhokseumawe)- Belawan – Port Klang (Malaysia), dengan harapan eksport mulai tumbuh karena ada jalur peti kemas bukan cargo biasa, diharapkan kepada para pengusaha tidak perlu khawatir jika mengekspor Tuna, Udang dll dikarenakan sudah tersedianya 200 kontainer dengan fasilitas pendingin, dry, dan oven sudah disiapkan. Pelindo juga sudah melakukan kerjasama dengan rute pertama 120 kontainer.
Rute domestik yang sudah disepakati adalah Jakarta- Krueng Geukuh (Lhokseumawe) – Belawan- Jakarta akan berlaku pada Januari 2015 akan menghemat biaya sekitar 3-4 jutaan. Rapat ini ditutup dengan sangat bersahaja.
Sumber : investasi.acehprov.go.id/
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020