Banda Aceh - Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal meminta kepada ibu-ibu PKK agar lebih berperan dalam membentuk keluarga yang harmonis dan sejahtera.

Harapan tersebut disampaikan Illiza saat membuka rapat koordinasi ibu-ibu PKK se-Kota Banda Aceh di lantai IV Balaikota, Selasa (11/11).

Selain itu, Walikota juga meminta ibu-ibu tersebut berpesan ubah perilaku masyarakat di Kota Banda Aceh, setidaknya bagi orang-orang terdekatnya lebih dahulu sebelum mampu mengajak orang banyak.

Illiza menginginkan, pertemuan ibu PKK tersebut menjadi solusi atau jalan keluar setiap permasalahan rumah tangga yang dihadapi warga kota banda aceh selama ini. Oleh karena itu peran ibu PKK sangat dibutuhkan menjadi penyambung tangan pemerintah.

Beberapa waktu yang lalu, data dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Banda Aceh, hingga Oktober 2014, kasus perceraian yang terjadi di kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada jajaran Pemerintah Kota Banda Aceh tercatat 20 kasus. Dari 20 kasus tersebut, sebanyak 80 persen didominasi oleh guru.

Hal ini di ungkapkan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Banda Aceh Dra Emila Sovayana, Selasa (28/10) disela-sela acara sosialisasi PP 45 tahun 1990 dan PP 53 tahun 2010 bagai para PNS Kota di Aula lantai IV, Gedung A, Balai Kota Banda Aceh.

Kata Emi, sapaan akrab Kepala BKPP ini, meski tergolong angkanya sangat kecil dari jumlah PNS Kota yang mencapai 6000-an orang lebih, namun fenomena ini merupakan sesuatu hal yang mengkhawatirkan, mengingat persoalan ini tentunya berimbas terhadap kinerja seorang PNS itu sendiri.

Ditanya penyebab perceraian tersebut, Emi mengungkapkan ada beberapa penyebab, diantaranya karena Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), persoalan ekonomi, dan beberapa persoalan lainnya.

Sumber : http://perhubungan.bandaacehkota.go.id