Pemko Banda Aceh Mulai Pembangunan Fly Over pada 2015
Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh akan segera merealisasikan proyek pembangunan fly over (jembatan layang) Simpang Surabaya, Banda Aceh, pada tahun 2015. Setelah proses tender, realisasi fisik proyek yang anggarannya bersumber dari dana APBN itu diperkirakan akan dimulai pada bulan April tahun depan.
Hal tersebut mengemuka dalam temu pers yang digelar Pemko Banda Aceh, Rabu (19/11) pagi di ruang Rapat Wali Kota, Lantai III Balai Kota Banda Aceh.
Hadir pada kesempatan tersebut, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal SE, Sekda T Saifuddin TA, Kabag Humas Pemko Banda Aceh Drs Marwan, Kadis PU Banda Aceh Ir Gusmeri, para Kepala SKPD terkait lainnya termasuk Camat Baiturrahman Ria Jelmanita, S.Sos dan Camat Lueng Bata Fadhil S.Sos MM.
Illiza memaparkan, pasca bencana gempa dan tsunami 26 Desember 2004 lalu, Kota Banda Aceh mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai sektor. Hal itu, katanya, juga berimbas pada permasalahan transportasi yaitu kemacetan di sejumlah ruas jalan Kota Banda Aceh.
Dikatakannya, salah satu titik dengan tingkat kemacetan yang cukup tinggi adalah kawasan Simpang Surabaya. Selain volume kendaraan yang tinggi, simpang ini merupakan salah satu titik simpul penghubung jalur evakuasi Kota Banda Aceh.
“Sehingga escape road di ttik ini merupakan hal mutlak yan harus dilakukan. Ini juga merupakan upaya kita untuk mencegah lebih awal potensi kemacetan parah di Banda Aceh di masa depan,” sebut Wali Kota.
Illiza menambahkan, berbagai persiapan untuk proyek fly over Simpang Surabaya terus dilakukan, termasuk sosialisasi kepada masyarakat.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak Telkom, PLN dan PDAM untuk proses pemindahan jaringan masing-nasing instansi tersebut.”.
Terkait pembebasan lahan masyarakat, Wali Kota merincikan, di Gampong Ateuk Pahlawan ada 15 persil tanah masyarakat yang terkena pembebasan. Selanjutnya di Gampong Suka Damai ada 27 persil, dan Lamseupeng 25 persil.
“Totalnya ada 67 persil, 52 di antaranya atau sekitar 75 persen sudah menyerahkan bahan-bahan yang diperlukan untuk proses pembebasan lahan. Dananya kita plotkan Rp 10 M dari APBK,” ungkapnya.
Sementara untuk pembangunan proyek dimaksud, Illiza menjelaskan, jalur baru yang akan dibangun sepanjang 850 meter termasuk fly over 275 meter, lebar dua jalur 17, 5 meter dan jalur lama (bawah) juga akan dilebarkan.
“Ada tiga tahap pembangunannya, tahap I anggaranya Rp 20 miliar. Total anggarannya kita perkirakan Rp 240 miliar. Lokasi proyeknya mulai dari depan gudang Fajar Baizuri hingga ke depan Gedung Sosial,” ungkapnya.
Sumber : http://perhubungan.bandaacehkota.go.id
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020