Dubes Perancis : Kerjasama Aceh-Perancis Perlu ditingkatkan
Banda Aceh - Badan Investasi dan Promosi (BIP) Aceh menerima kunjungan Duta Besar Perancis untuk Indonesia Mme Corinne Breuze di Ruang Rapat I BIP Aceh. Kunjungan berlangsung pada pukul 08.30 wib, Kamis (27/11/2014), dipimpin oleh Iskandar Kepala BIP Aceh. Acara ini dihadiri oleh SKPA terkait seperti BPKS, Asperai, Ceo Lafarge, Dishubkomintel, Dishut, Distamben, Biro Ekonomi Setda Aceh dan beberapa instansi lain.
Rombongan Delegasi Perancis tersebut terdiri dari pengusaha dari berbagai bidang, seperti M. Maurice Dres, Alstom – bidang transportasi dan komunikasi, M. Jacques Rebaudo, Velcan Energy – bidang infrastruktur, M. Alain Symoens, In Vivo – bidang Development durable, M. Patrice Brun, Egis – bidang transportasi, pembangunan, air, M. Armand Steinmeyer, Tauzia – bidang perhotelan, untuk melihat peluang kerjasama dengan kita (Aceh).
Kunjungan kali ini beragendakan pengenalan potensi Aceh, dan melihat peluang kerjasama yang mungkin dapat dijalin antara Pemerintah Aceh dengan pihak Perancis. Para delegasi yang berasal dari negara yang terkenal dengan menara Eiffel nya ini, mengemukakan bahwa sebelumnya sudah ada beberapa perusahaan mereka di Aceh seperti di Aceh Besar, Bener Meriah dan Aceh Barat.
Duta besar Perancis sangat antusias membahas prospek pengembangan infrastruktur dan energi di Aceh. Secara spesifik juga dibahas pembangunan kereta api, karena negara tersebut memang sangat berpengalaman dibidang perkeretaapian. Mereka juga antusias untuk membantu bidang pengembangan sumber daya manusia, terutama tenaga kerja terampil.
Dalam paparannya, Iskandar menyampaikan “Pemerintah Aceh fokus kerjasama dan investasi dalam bidang agro industry, infrastruktur dan energy, dan pariwisata”. Selain itu di paparkan pula, agar pemerintah Perancis untuk dibantu studi kelayakan FS urban railways transportation kota Banda Aceh. Dalam kerjasama yang direncanakan, berfokus di bidang pertanian seperti nilam dan pala. Sebagai bahan baku untuk essence, parfum, spicy yang sangat dibutuhkan oleh Perancis.
Tenaga konsultan perancis yang membantu pengembangan infrastruktur Aceh. Pada tahun 2005, saat rehabilitasi dan rekontruksi tsunami, pemerintah Perancis melalui SNCF sudah membantu menyiapkan pembangunan jaringan kereta api Sumatera-Aceh.
Kunjungan berlangsung 2 jam ini, ditutup dengan pemberian cendera mata dari Kepala BIP Aceh, dan foto bersama. Nanti malam dijadwalkan rombongan delegasi Perancis ini akan diterima di Pendopo Gubernur.
Sumber : investasi.acehprov.go.id/
- 
          
            Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan EkonomiKamis, 23 Juli 2020
- 
          
            Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul AdhaKamis, 23 Juli 2020
- 
          
            Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New NormalKamis, 23 Juli 2020
- 
          
            Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus BaruKamis, 23 Juli 2020
- 
          
            Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara DaringRabu, 22 Juli 2020
