Pengembangan Kawasan Sabang sebagai International hub Port dan Transhipment
Banda Aceh - Pertemuan dengan Dubai Port, diwakili oleh Mr. Kenneth Law, Komisaris Terminal Petikemas Surabaya (TPS) dan Mr. William Khoury, CEO Dubai Port World Asia Pacific Region, berlangsung di Oproom Kantor Badan Investasi dan Promosi Aceh, Selasa, (9/12/2014).Rapat penting tersebut yang dihadiri oleh Walikota Sabang, Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) dan instansi pemerintah terkait lainnya. Rapat kali inimerupakan tindak lanjut dari pertemuan Gubernur Aceh, Dato’ Zaini dengan President Dubai Port World, di Dubai pada Juni 2014lalu yang membahas rencana kerjasama disektor pengembangan kawasan Sabang.
Dubai Port World (DPW),salah satu marine terminal operator terbesar di dunia yang telah beroperasi di lebih 60 terminal di enam benuatermasuk Indonesia, China, Korea, Hongkong, Philipina, Vietnam dan Thailandmenjadicalon mitra yang sangat potensial dalam pengembangan Pelabuhan Sabang sebagai pelabuhan utama di Aceh.
Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Fauzi Husin memaparkan kesiapan Sabang sebagai vocal pointkawasan maritim di Aceh yang juga sejalan dengankonsep poros maritim atau marine transportation connectivity, salah satu program utama yang sedang digaungkan oleh Pemerintah Indonesia terkini. Kawasan Sabang direncanakan sebagai hub pelabuhan berkelas internasional dan transhipment (alih kapal).
Dengan keunggulan Sabang, terutamakedekatannya dengan Selat Malaka serta kedalaman laut natural sedalam 25 meter diharapkan dapat menjadi daya tarik shipping line (perusahaan penyedia layanan kapal kontainer).
Untuk itu, Walikota Sabang, Zulkifli H. Adam sangat mendukung dan menyambut dengan tangan terbuka calon investor khususnya DPW yang berencana menanamkan modalnya di Sabang. “Dalam hal perizinan, Pemerintah Sabang sudah bekerja sama dengan BPKS, semuanya akan kami permudah,” ujarnya.
Dengan informasi yang komprehensif tersebut, Pihak DPWmelihat peluang investasi yang begitu besar pada Sabang sebagai sentral hub port di Selat Malaka. Namun, tentunya untuk mewujudkan visi tersebut, DPW menekankan perlu adanya fokus pada produktivitas karena operasional utama pelabuhan adalah kegiatan ekspor-impor khususnya berbagai hasil produksi seperti agro industri.
Hubungan yang baik dan kerjasama jangka panjang antara DPW dengan partner lokal (Pelindo) di Aceh diharapkan dapat terwujud dengan segera. Dengan pengalaman beroperasi selama 15 tahun di Indonesia sejak 1995 (joint venture bersama PT Pelindo III dan PT Peti Kemas Surabaya), operator kelas dunia ini sangat dibutuhkan guna mendukung pertumbuhan kawasan maritim Aceh.
Gubernur Aceh selaku Ketua Dewan Kawasan Sabang melalui Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh menyampaikan harapan besar beliau terhadap DPW.Aceh khususnya Sabang harus mengambil kesempatan emas tersebut dan kontinue melakukan dialog intensif dengan DPW.
Sumber : investasi.acehprov.go.id/
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020