Jawa Barat - Mantan Gubernur Aceh Dr. Ir. H. Abdullah Puteh, M.Si terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Tani Islam Indonesia (PB STII) periode 2015-2020, dalam Muktamar Ke-4 STII di Ciloto, Cianjur, yang berakhir Ahad (14/12) lalu. Peserta muktamar yang berjumlah sekitar 120 orang utusan dari 24 wilayah, 39 cabang dan satu perwakilan luar negeri sepakat memilih Abdullah Puteh setelah Ketua Umum PB STII demisioner Dr. Noer Sutrisno tidak bersedia untuk dipilih kembali.

Abdullah Puteh bersama Noer Sutrisno akan menyusun kepengurusan PB STII, dibantu tiga anggota formatur lainnya perwakilan dari tiga zona wilayah, yakni Indonesia Barat diwakili Salpuni Husin (Sumbar), Indonesia Tengah Drs. H.M. Suhary, MA (Banten) dan Indonesia Timur H. Chaerani Idris (Kalsel).

Selain memilih ketua umum dan dewan formatur, muktamar berhasil menyempurnakan kembali AD-ART STII, menyusun program kerja dan merumuskan beberapa rekomendasi kepada pemerintah agar lebih serius dalam mewujudkan kedaulatan pangan..

“STII meminta pemerintah memproteksi lahan-lahan pertanian dengan menghentikan eksploitasi konservasi lahan produktif pertanian ke non pertanian dan memperkecil disparitas standar upah minimum perdesaan dengan perkotaan. Hal ini untuk mengurangi ekspansi bisnis di luar pertanian dari perkotaan ke perdesaan dengan UMR dan harga lahan yang rendah,” demikian salah satu rekomendasi STII yang ditetapkan muktamar.

Peserta muktamar berharap kepengurusan STII ke depan bisa melanjutkan program pengurus periode sebelumnya yang telah membentuk koperasi Pembangunan Masyarakat Tani (Pemasti) dan perusahaan P.T. Pemasti Industri Indonesia untuk mengembangkan agro industri.

STII merupakan organisasi petani yang didirikan Masyumi di Yogyakarta, 26 Oktober 1946. Ketua Umum STII pertama Muhammad Sarjan pernah menjadi Menteri Pertanian di masa pemerintahan Kabinet Burhanudin Harahap (1955). Mantan Ketua Umum lainnya KH Soleh Iskandar bersama KH Ghoffar Ismail dan Djanamar Ajam merintis pendidikan Pesantren Pertanian Darul Falah di Ciampea, Bogor.

Sumber : http://penghubung.acehprov.go.id/