Banda Aceh - Tahun 2014 merupakan tahun bencana alam bagi masyarakat Indonesia, khususnya daerah aceh. Awal 2014 daerah Aceh didera kemarau panjang yang efeknya berdampak langsung terhadap penduduk/masyarakat di antaranya adalah gagalnya hasil panen, mengeringnya sumber mata air,kebakaran lahan dan pemukiman serta timbulnya berbagai komplikasi penyakit yang diakibatkan oleh tingginya suhu udara. Salah satu diagnosa penyakit yang umum diderita masyarakat dari semua golongan umur adalah ISPA(Infeksi Saluran Pernafasan Atas).

Pada pertengahan tahun 2014 atau tepatnya pada bulan September,Oktober dan November hampir seluruh wilayah di Aceh di guyur hujan lebat dengan batas waktu yang tidak menentu. Hujan lebat siang dan malam hari mengakibatkan berbagai macam bencana alam diantaranya adalah banjir disejumlah wilayah, longsor di daerah pegunungan dan perbukitan serta berbagai macam wabah penyakit yang diderita oleh sejumlah penduduk, baik yang menerima efek banjir langsung ataupun tidak langsung. Adapun salah satu diagnose penyakit yang umum diderita oleh masyarakat akibat cuaca ektrem tersebut adalah DBD(Demam Berdarah Dengue) yang ditularkan oleh sejenis nyamuk kedalam tubuh manusia.

Dari beberapa fenomena diatas, khususnya gangguan masalah kesehatan yang diakibatkan dari dampak bencana, maka Badan Layanan Umum Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh mempunyai peranan penting dalam memberikan pelayanan Medis yang bersifat Kuratif kepada sejumlah masyarakat, baik yang berada disekitar Kota Banda Aceh, Aceh besar maupun diluar Banda Aceh. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah kunjungan pasien pada tahun 2014 melalui rawat jalan ataupun rawat inap.

BLUD-RSIA Pemerintah Aceh merupakan rumah sakit khusus yang ada di Provinsi Aceh dalam rangka memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat provinsi maupun daerah. Prioritas utama dalam tindak lanjut pengobatan adalah kaum ibu dan anak. Pasien laki-laki dewasa juga boleh berobat di BLUD- RSIA melalui poliklinik umum dan IGD, tetapi tidak melayani rawat inap.

Menjelang akhir tahun 2014, hampir di pastikan seluruh ruangan rawat inap di BLUD-RSIA di penuhi oleh pasien yang menderita DBD(Demam Berdarah Dengue), rata-rata pasien berobat melalui poliklinik dan IGD dengan keluhan demam tidak turun selama kurang lebih satu minggu. Dari hasil test Laboratorium pasien dapat dipastikan terkena demam berdarah dan harus dirawat inap untuk tindak lanjut pengobatan.

Sumber : http://rsia.acehprov.go.id