Optimalisasi Pelabuhan Krueng Geukuh
Banda Aceh - Fungsi Pelabuhan Krueng Geukuh harus kita optimalkan untuk peningkatan perekonomian Aceh, seperti ekspor komoditi lokal ke luar negeri, demikian yang disampaikan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah dalam sambutannya dihadapan para peserta Rapat Kooordinasi Percepatan Investasi dan Peningkatan Ekspor Komoditi Pertanian dan Perkebunan Aceh Melalui Pelabuhan Krueng Geukueh dalam kaitan dengan Optimalisasi Jalur Transportasi Laut dengan Negara-Negara Asean, berlangsung di Pendopo Gubernur (3/3/15).
Gubernur juga menyampaikan peran Pelabuhan Krueng Geukuh dalam percepatan investasi sangat besar, untuk itu pemerintah harus fokus terhadap kepastian hukum demi kenyaman investor. Selanjutnya mengenai pemecahan masalah yang terjadi di pelabuhan agar segera dapat melakukan ekspor impor. Perizinan yang cepat, sederhana dan transparan sehingga pelaku usaha atau investor potensial bisa segera merealisasikan aktivitas investasi secara riil.
Pelabuhan Krueng Geukuh belum beroperasi optimal, untuk itu perlu diidentifikasi masalah yang terjadi di pelabuhan tersebut. Perlu juga dilakukan tinjauan langsung ke pelabuhan Krueng Geukuh untuk kemudian dicari alternatif pemecahan masalah yang menghambat operasional pelabuhan. Hal tersebut merupakan tujuan dari rapat yang disampaikan oleh Kepala Badan Investasi Promosi Aceh, Iskandar.
Disamping itu, pengoptimalan pelabuhan Krueng Geukuh merupakan salah satu hasil dari pertemuan IMT-GT di Aceh pada September 2014 lalu. Ketiga Negara (Indonesia, Malaysia, Thailand) telah menyepakati pelabuhan Krueng Geukung masuk dalam jalur Maritime Connectivity Ranong-Phuket-Sabang/Malahayati dan Krueng Geukuh- Penang/Port Klang. Tentu semakin strategis posisi pelabuhan Krueng Geukuh untuk jalur transportasi laut antar Negara.
Pihak Kementrian Perekonomian mendukung optimalisasi pelabuhan Krueng Geukuh, seperti mempermudah izin pengusahan yang akan melakukan ekspor. Disarankan agar komoditi yang dieskpor bukan barang mentah tapi yang sudah diolah sehingga menambah nilai ekonomi barang tersebut sebelum di ekspor. Hal ini tentu akan berdampak pada daerah lokal atau petani tempat komoditi berasal.
Optimalisasi pelabuhan Krueng Geukuh harus segera dilakukan karena sangat banyak manfaat yang dirasakan, jangan menunggu sempurna atau lengkap fasilitas, ujar Bupati Aceh Tengah. Menurut beliau, untuk mengekspor kopi dari Aceh Tengah, harus melalui pelabuhan Belawan yang jaraknya hingga 550 Km. Padahal jika dapat diekspor melalui pelabuhan Krueng Geukuh dengan kondisi jalan sekarang ini cukup dengan jarak 110 Km, bahkan jika melalui jalan KKA cukup dengan jarak 75 Km.
Senada dengan Bupati Aceh Tengah, disampaikan bahwa sangat efisien jika kita mampu mengekspor melalui pelabuhan Krueng Geukuh dan tidak lagi mengandalkan pelabuhan Belawan di Medan. Namun untuk menyimpan barang sebelum diekspor, perlu resi gudang lebih banyak lagi dibandingkan yang ada sekarang. Infrastruktur pelabuhan ditingkatkan secara bertahap untuk menunjang operasional pelabuhan.
Lain halnya dengan Aceh Utara yang dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Drs. Muhammad Jamil, M.Kes terkait dengan pelabuhan, ada tiga kendala yang dihadapi antara lain infrastruktur, regulasi dan insentif bagi pelaku usaha. Sebagai tindak lanjut, akan dibuat matrik problem-solving dengan dinas/instansi agar realisasi investasi cepat terwujud.
Para tamu undangan yang hadir terdiri dari Kementrian Perekonomian, Walikota Sabang, , Bupati Bener Meriah, Bupati Aceh Tengah, Wakil Bupati Aceh Utara, Asisten II Setda Aceh, perwakilan DPRA, Kadis Perindustrian Aceh, Kadis Kesehatan Hewan dan Petenakan, perwakilan Dunia Usaha, PT. Pelindo I, Bea Cukai, Dinas Perhubungan, Biro Perekonomian, dan beberapa unsur terkait lainnya.
Sumber: http://investasi.acehprov.go.id
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020