Banda Aceh - Halaman Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, hari Jum'at, 6 Maret 2015 pukul 10.00 WIB dipenuhi dengan aksi demonstrasi dari Ormas-Ormas Islam dan Siswa-Siswi dari Madrasah dan SMA di wilayah Kota Banda Aceh. 

Dalam aksi ormas-ormas islam yang terdiri dari Hizbut Tahrir Indonesia, Front Pembela Islam, GEMMAISE, HUDA, Laskar Pembela Islam, BKPMRI ini menuntut agar Pemerintah Aceh segera menegakkan syariat islam di aceh, Ormas-Ormas Islam di Aceh risau dengan maraknya penyebaran aliran sesat, pedangkalan aqidah dan penyebaran narkoba di aceh. Dalam hal ini, Pihak Legislatif diminta agar segera mengesahkan Qanun Aliran Sesat. Karena menurut mereka sudah berdiri 7 aliran sesat di wilayah Aceh. 

Ketua Komisi VII DPRA, H. Gufran Zainal Abidin, MA., Anggota Komisi VI DPRA, Zaenal Abidin, S.Si. dan Anggota Komisi IV DPRA, H.T. Ibrahim, ST.,MM. menyambut aksi demonstrasi tersebut.

Dari orasi Ustad Gufran diatas mobil truk yang disediakan demonstran tersebut, Beliau meminta waktu dalam penyusunan pembuatan Qanun Aceh, Rancangan Qanun tentang Penguatan, Pendangkalan, Penegakan Aqidah umat islam di aceh yang sudah dimasukkan dalam rencana Prolega DPRA tahun 2015.

 "Dalam pembuatan qanun tentu ada tahapan-tahapan. Diantaranya adalah setelah Qanun dan Rancangan Qanun disusun akan ada tahap Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU). Kami sebagai wakil dari masyarakat aceh, sangat membutuhkan masukan-masukan dari saudara-saudara umat muslim. Agar qanun tersebut bisa memberikan efek jera bagi mereka yang menyebarkan aliran sesat di aceh" demikian petikan orasi dari Ketua Komisi VII DPRA Urusan Bidang Agama dan Kebudayaan.

Demontrasi berakhir tepat pukul 11.00 WIB ditutup dengan pembacaan do'a bersama masyarakat yang ikut hadir tertarik dengan aksi dari Ormas-Ormas Islam dan Siswa-Siswi di halaman Gedung Dewan Pewakilan Rakyat Aceh.

Sumber: http://dpra.acehprov.go.id/