Mahasiswa Unsyiah Masuk Nominasi Perfilman Nasional
 
      Malang - Dua mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), masuk dalam nominasi di ajang Malang Film Festival (MAFI Fest) 2015, Kamis (26/3). Ini merupakan sebuaha nominasi film dokumenter pendek terbaik dalam ajang paling bergengsi bagi seluruh mahasiswa yang bergulat dalam dunia perfilman di seluruh Indoensia.
Kedua mahasiswa tersebut adalah Mukhlas Syah Walad tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah dan Fuad Ridzqi dari Fakultas Ekonomi Unysiah. Mereka menjadi sutradara dalam film dokumenter PELANGI DI TEPIAN SAMUDERA.
MAFI Fest 2015 akan berlangsung di Malang, Jawa Timur pada 2-4 April mendatang dengan serangkaian proses screening dan diskusi film bersama sutradara-sutradara dari seluruh Indonesia. Film INONG SILAT karya dua gadis Aceh, Nadia Susera dan Mifthah Yuslukhalbi juga turut masuk dalam nominasi tersebut.
Pada 2014 lalu, keduanya bertekad membuat film dokumenter pada sebuah ajang Aceh Documentary Competition (ADC) 2014 yang bertemakan The Soul Of Culture yang difasilitasi penuh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Film PELANGI DI TEPIAN SAMUDERA ini bercerita tentang kenduri laut di Pulau Banyak, Aceh Singkil yang menjadi simbol pemersatu keberagaman suku, budaya dan agama yang hidup di Aceh Singkil. Kenduri laut merupakan sebuah kearifan lokal dan menjadi salah satu warisan leluhur masyarakat Aceh dalam mensyukuri setiap rezeki yang Allah berikan.
Sebelumnya, pada tahun 2013, dua mahasiswa Unsyiah yaitu Darang Melati dan Cut Ervida Diana juga berhasil memenangkan Juara Pilihan Favorit Pemirsa di ajang Eagle Award Documentary Competition (EADC) 2013 dan masuk nominasi film dokumenter pendek terbaik Festival Film Indonesia (FFI) atas karya mereka yang berjudul HIKAYAT DI UJUNG PESISIR.
“Semoga film ini menginspirasi semangat persatuan dengan bentuk khazanah budaya dalam kebaragaman suku dan agama yang ada di Indonesia. Ini menjadi awal bagi kami para sineas muda Aceh untuk terus mengembangkan perfilman di Aceh,” ujar Mukhlas.
Sumber: http://unsyiah.ac.id/
- 
          
            Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan EkonomiKamis, 23 Juli 2020
- 
          
            Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul AdhaKamis, 23 Juli 2020
- 
          
            Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New NormalKamis, 23 Juli 2020
- 
          
            Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus BaruKamis, 23 Juli 2020
- 
          
            Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara DaringRabu, 22 Juli 2020
