Selamat Datang di Situs Resmi Pemerintah Aceh

Embrio Kaukus Pembangunan Berkelanjutan Aceh Telah Tumbuh

Pemerintahan Selasa, 14 April 2015 - Oleh opt3

Banda Aceh - Wakil Ketua DPRA Irwan Djohan dalam diskusi terkait pembentukan kaukus pembangunan berkelajutan, pembentukan kaukus yang bersifat inklusif dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang lebih luas diluar anggota legislative dengan skema kerja pada aturan main yang spesifik akan lebih memberikan semangat yang kuat dengan capaian keberhasilan pembangunan berkelanjutan, yang berlangsung di Kantor Aceh Climate Initiative (ACCI)- Unsyiah, Senin (13/4) Siang.

Kaukus adalah sebuah wadah pertemuan berkala oleh anggota parlemen 2014-2019 untuk membahas berbagai isu-isu penting, penciptaan visi – misi yang sama dalam menyuarakan dan memperjuangkan isu pembangunan berkelanjutan. Adapun tujuan dari pembentukan kaukus ini juga nantinya untuk memastikan kebijakan pemerintah (eksekutif) sesuai dengan visi keberlanjutan disemua tahapan pembangunan mulai dari perencanaan implementasi dan evaluasi program pembangunan.

Pada diskusi tersebut Kautsar juga menanbahkan meskipun kaukus ini akan bersifat inklusif, namun harus tetap selektif untuk memastikan tercapai dari tujuan berkaukus, mengindikasi kebutuhan kerjasama formal antara Unsyiah dan DPRA.

Ramadhana Lubis, ketua fraksi Nasdem, berorientasi tercapainya tujuan dari upaya kolektif ini, menantang Unsyiah untuk tidak hanya menfasilitasi terbentuknya kaukus pembangunan berkelanjutan bersama legistlatif, tapi juga ada kebutuhan untuk menginisiasi Komisi Pembangunan Berkelanjutan Aceh yang akan bekerja lebih erat dengan eksekutif.

Terkait dengan agenda-agenda di dalam kaukus yang akan digelar secara periodik tiga bulan sekali yang akan ditambah dengan pertemuan-pertemuan tematik, anggota dewan Bardan Saidi mengusulkan penambahan topik terkait dengan isu-isu pelestarian sumber daya kelautan dan maritim melengkapi topik-topik lain yang diusulkan terdahulu, diantaranya aspek manajemen resiko bencana, ketahanan pangan, energi bersih dan terbaru, serta isu pengelolaan sumberdaya alam yang secara detail akan mencakup tata ruang dan mitigasi konflik satwa liar.

Muhammad Amru yang juga adalah sekretaris komisi II, komisi yang memiliki keterkaitan erat dengan agenda kaukus ini, diminta untuk terlibat aktif didalam operasional kaukus nantinya.

Amru menyikapi positif harapan tersebut dan menyatakan siap bergabung dalam tim inti yang sementara ini beranggotakan Irwan Djohan, Kautsar, Ramadhana Lubis, Bardan Saidi, dan dirinya. Mantan Politisi senior yang sekaligus ahli hukum tata Negara-Unsyiah, Mawardi Ismail diminta menjadi penasehat kaukus.

Salah satu agenda pertemuan dalam menyepakati teknis pelaksanaan Launching Kaukus Pembangunan Berkelanjutan Aceh. Ada beberapa kandidat pembicara kunci yang akan diundang dalam kegiatan launching Kaukus nantinya, Prof. Dr.Emil Salim tokoh segala zaman dengan karir sebagai pejabat tinggi negara terlama, mempelopori serta telah menulis buku terkait pembangunan berkelanjutan di Indonesia menguat sebagai calon pembicara kunci. Sebelumnya, SBY mantan presiden Indonesia yang sekarang juga adalah presiden dari Global Green Growth Institute (GGGI) juga diwacanakan sebagai kandidat pembicara kunci. Kandidat pembicara kunci lain yang pernah diwacanakan adalah ketua DPR RI Setya Novanto, sebelumnya Setya Novanto dalam pidatonya di forum persatuan parlemen-parlemen dunia (International Parliament Union) 30 maret lalu, mengingatkan semua Negara fokus pada pentingnya parlemen dunia dalam memberikan kontribusi pencapaian target pembangunan berkelanjutan.

Turut hadir dalam pertemuan ini, anggota dewan Abdurrahman Ahmad, Sulaiman Ary, Darmawan, Hj. Fatimah, H. Jamidin Hamdani, Kartini Ibrahim, dan juga Ketua Aliansi Jurnalis Indenpenden Adi Warsidi, yang kesemuanya aktif dalam memberikan sikap untuk siap mendukung rencana pembentukan kaukus ini.

 

Sumber: http://seuramoe.acehprov.go.id/

 

Last Update Generator: 31 Oct 2025 20:04:48