Banda Aceh - Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menggelar sosialisasi pemutakhiran basis data terpadu (PBDT) tahun 2015 di Hermes Palace Hotel, Senin (18/5). Acara yang dihadiri oleh perwakilan Bappeda Aceh, Pangdam serta beberapa pejabat Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) dibuka langsung oleh Mustafa, Staf Ahli bidang Perekonomian Pemerintah Aceh.

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, dalam sambutannya yang dibacakan Mustafa sangat mendukung sosialisasi PBDT ini sehingga data yang diperoleh bisa menjadi pedoman bagi SKPA. Data yang mutakhir tersebut nantinya bisa membantu Pemerintah guna merealiasasi program-programnya seperti program Indonesia Sehat dan Indonesia Pintar.

“Dengan adanya PBDT ini, data dan program bisa relevan guna menyejahterakan masyarakat Aceh,” ujarnya.

Gubernur menyebutkan pendataan ini tidak lagi dimulai dari nol, karena BPS sudah pernah melakukannya di tahun-tahun sebelumnya. PBDT di tahun 2015, menurut Gubernur, dilakukan dengan dua acara yaitu melalui forum komunikasi publik dan pendataan rumah tangga. Untuk forum komunikasi publik akan melibatkan 6839 tempat di seluruh Aceh. Untuk pendataan rumah tangga, BPS akan mengirim 5.599 petugas yang direkrut dari 23 Kabupaten Kota di Aceh.

Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Hermanto dalam sambutannya menyebutkan bahwa PBDT dilakukan setiap tiga tahun sekali sesuai amanah Undang-Undang dimana terakhir dilakukan pemutakhiran tahun 2011.

“Seharusnya pemutakhiran ini dilakukan pada tahun 2014, tetapi karena adanya pergantian pemerintahan maka dilaksakan di 2015 ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hermanto menjelaskan bahwa fungsi BPS hanya membangun basis data. Sementara penetapan basis datanya dilakukan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Hermanto berharap agar pelaksanaan PBDT bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga bisa mempercepat pengentasan kemiskinan. “Kami ingin semua elemen baik dari pemerintahan dan unsur masyarakat bisa membantu,” harapnya.

Sumber : http://seuramoe.acehprov.go.id/