Banda Aceh - Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh mengapresiasikan program pembangunan halte dan pengadaan bus sekolah yang diwacanakan Pemerintah Kota (Pemko). Ada 32 bus yang akan dihibahkan oleh Kemeterian Perhubungan, sementara pembangunan halte akan dibantu oleh Pemerintah Provinsi Aceh.

“Saya apresiasi program dan semua kerja keras para pihak, bentuk-bentuk lobi dan negosiasi dengan Pemerintah Pusat seperti inilah yang dibutuhkan, keterbatasan sumber daya finansial kota bisa disupport dengan kemampuan membawa bantuan dan menggalang kemitraan dari pemerintah pusat dan provinsi. Kita akan kawal terus program pembangunan Kota Banda Aceh ini,” Ketua Fraksi PKS di DPRK Banda Aceh, Irwansyah ST.

Irwansyah mengharap dengan pengadaan bus tersebut sebagai modal transportasi massal nantinya bisa meminimalisir kemacetan di Banda Aceh yang memang masih belum tergolong parah.

“Anak-anak sekolah terutama nantinya akan diarahkan untuk menggunakan bus ini, tidak membawa sepeda motor ke sekolah, karena memang selayaknya anak tingkat SLTA apalagi SLTP belum pantas membawa kendaraan ke jalan raya, karena SIM juga belum bisa dikeluarkan oleh Lantas,” jelasnya.

Irwansyah melanjutkan pihaknya akan duduk dengan Dishubkominfo Banda Aceh untuk membahas program kerja 2014. “Sebelum kita cek ke lapangan, kita diskusi juga sedikit tentang program transportasi massal yang sedang kita gulirkan. Untuk tahun 2015 ini fokus untuk dikerjakan 2 koridor dulu, yakni Kota ke Darussalam, dan Kota ke Blang Bintang dan ini nantinya akan terus dimatangkan dan ditambah sampai tahun depan,” ungkapnya.

Sebelumnya, pada Jumat, 22 Mei 2015 wacana itu sudah dipaparkan Walikota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal kepada Tim Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Kemeterian Perhubungan yang dipimpin Karlo Manik. Tim tersebut beberapa hari tiba di Banda Aceh untuk menilai transportasi, fasilitas jalan dan rambu, parkir, hingga akses fasilitas jalan untuk penyandang cacat di Kota Banda Aceh.
"32 unit bus ini dilengkapi dengan AC, pastinya nyaman. Untuk ketertiban lalu-lintas, bus ini akan didukung 17 halte yang akan kita bangun, seperti halte busway di sejumlah kota-kota lain di Indonesia," tutur Illiza.

Illiza juga mengungkapkan pengoperasional angkutan massal ini tidak akan menemui kendala karena hampir seluruh ruas jalan di Banda Aceh dalam kondisi sangat bagus. Ditambah lagi jalan-jalan sudah didukung trotoar untuk pejalan kaki dan akses bagi penyandang cacat.

"Meski ada sejumlah kelemahan-kelemahan, intinya kita berupaya membenahi transportasi dan tertib lau-lintas di kota Madani ini. Target kita bukan untuk meraih penghargaan atau piala, karena tujuan kita sebenarnya adalah untuk memberikan pelayanan terbaik dalam rangka memanusiakan manusia," tutup Illiza.

Hal itu dikatakan Illiza menanggapi keterangan, Ketua Tim WTN Karlo Manik. Sebelumnya Karlo mengatakan, ada beberapa hal yang harus dibenahi di Banda Aceh terkait transportasi dan lalu-lintas karena pertumbuhan kenderaan bertambah 10 hingga 12 persen setiap tahunnya.

"Tidak mungkin Pemerintah membangun ruas jalan baru terus menerus. Saya pikir solusi yang tepat adalah transportasi massal. Ini solusi paling efektif, sekarang bagaimana kita bisa mendorong warga mau menggunakannya," ujar Karlo.

Caranya, pemerintah harus menyediakan transportasi massal yang nyaman dan aman sehingga warga mau menggunakannya dan meninggalkan kenderaan pribadi mereka dimana dengan kalkulasi transportasi massal jauh lebih murah dari sisi ekonomi.
Sebagaimana diketahui, sejak enam tahun lalu Kementerian Perhubungan menilai tentang transportasi perkotaan.

Kota Banda Aceh telah meraih tiga piala WTN berturut-turut, yakni tahun 2012 hingga 2014. Sedangkan tahun 2009 sampai 2011, Banda Aceh meraih plakat dan sejauh ini untuk Provinsi Aceh, prestasi ini baru diraih Banda Aceh.

Sumber: http://dprk-bandaaceh.go.id/