Banda Aceh - Sepuluh anggota dewan dari Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palembang, melakukan studi banding ke Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh.

Rombongan dari Sumatera Selatan tersebut diterima oleh Ketua DPRK Banda Aceh Arief Fadillah bersama Wakil Ketua H Heri Julius dan Sekretaris Komisi A Zulfikar, serta Sekretaris Badan Kesbangpol Linmas Dwi Putrasyah.
 
Para politisi dari kota empek-empek tersebut tertaik mengkaji tentang kekhususan Aceh dalam segi pemerintahan. Mereka sangat antusias menanyakan tentang keistimewaan Aceh, seperti  adanya badan dan lembaga-lembaga khusus di Aceh yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Indonesia.
 
Mereka juga banyak menanyakan tentang kiprah partai lokal di Aceh, sesuatu yang tidak ada di daerah lain. Selain itu mereka juga menanyakan tentang peranan perempuan Aceh dalam pemerintahan. Dra Hj Nurhilya anggota Komisi I DPRD Kota Palembang mengaku sangat tertarik tentang kiprah perempuan Aceh, baik pada masa dulu hingga masa sekarang.
 
“Kita membaca banyak pahlawan perempuan dari Aceh, seperti Malahayati, Cut Nyak Dhien dan Cut Mutia, sekarang Walikota Banda Aceh juga seorang perempuan,” akunya. Ia juga menyinggung tentang pandangan Islam tentang kepemimpinan perempuan. “Aceh kan daerah bersyariat Islam, bagaimana masyarakat Aceh melihat kepemimpinan perempuan?” tanyanya.
 
Pertanyaan tersebut dijawab oleh Sekretaris Komisi A DPRK Banda Aceh, Zulfikar yang menjelaskan bahwa, sejak zaman dahulu tak ada gejolak apa apa dalam masyarakat Aceh terkait hal itu. Artinya Aceh sudah lama menerapkan kesetaraan gender.
 
Para anggota DPRD Kota Palembang yang studi banding ke Banda Aceh itu adalah : Adzar Getar Nusantara (Wakil Ketua Komisi I), Firmansyah Hadi (Sekretaris Komisi I), para anggota komisi yakni H Hidayat Comsu, H M Anwar al Syadat, H Alex Andonis, Hj Nurhilya,  H Syarifuddin, Feri Anugerah, serta  Tery Stiadi (Kabag Persidangan) dan M Andry Mukmir selaku notulensi.

Sumber: http://dprk-bandaaceh.go.id/