Banda Aceh - Kegiatan tahunan yang dilaksanakan Kementerian Pemuda Dan Olah Raga RI yaitu “Sail” kini kembali diadakan pada Bulan Agustus hingga September 2015. Sail Tomini, berada di Indonesia bagian Tengah yaitu Sulawesi dengan tema “Mutia di khatullistiwa untuk Kehidupan Masa Depan”.

Berbekal pengalaman menjadi peserta pada Sail Komodo (2013), dan menjadi pendamping di Sail Raja Ampat (2014), pada tahun 2015 ini, Wanita yang akrab disapa Lily terpilih kembali menjadi pendamping pada Sail Tomini. Perempuan asal Aceh ini, terpilih dari sekian banyak pendamping yang mendaftar di seluruh Indonesia.

Rute pelayaran tahun ini antara lain Jakarta - Kota Baru - Pulau Siau - Pula Tahuna – Pulau Merampit – Parigi Mautong – Pulau Muna – Jakarta. Acara ini berlangsung dari 26 Agustus s.d. 26 September 2015 dengan agenda yang sangat padat dan pemateri yang telah handal dibidangnya.

Untuk tahun ini Lily mengaku akan memperjuangkan agar tahun 2017 Sail dapat dilaksanakan di Aceh, “inginnya agar tahun depan setelah Sail Karimata pada 2016 dilaksanakan Sail Siemeulu”, ujar dara kelahiran Pidie tersebut. Sungguh kesempatan emas dalam memajukan Aceh khususnya pariwisata Simeulue.

Menurutnya, kesempatan tiga tahun mengarungi Samudra Indonesia selama sebulan dalam rangka kegiatan ini, telah cukup membuat saya yakin Aceh juga mampu menjadi tuan rumah. Didukung oleh laut yang indah dan masih sangat original tentu akan memunculkan banyak ide brilian dalam memajukan wisata bahari Aceh.

Jika Simeulue terpilih menjadi tuan rumah akan banyak sekali manfaat, karena tujuan dari pada sail itu sendiri menjadikan tuan rumah sail menjadi pusat destinasi dunia, seperti sail wakatobi dan sail raja ampat urai gadis pentolan kegaiatan social untuk masyarakat pulau terluar Indonesia Nagekeo Care Island.

Diakhir wawancana gadis yang tampak sangat friendly ini mengungkapkan harapannya “agar Gubernur Zaini Abdullah dapat mendukung Kab. Simeulue khususnya untuk berkoordinasi dan getol dalam rangka mengajukan sebagai tuan rumah kegiatanya ini, sehingga pada 2017 kita benar-benar terwujud Sail Simeulue”.