FGD Pertama Kajian KPI Aceh I dan II
Banda Aceh - Pada Senin (26/10/2015) diselenggarakan Kajian Pengembangan Kawasan Perhatian Investasi (KPI) Aceh yaitu KPI I dan KPI II. Kajian yang dipimpin oleh Kepala Bidang Pengembangan Investasi, Syarifah Zulfa, SE. ini berlangsung di ruang Oproom Badan Investasi dan Promosi Aceh. Kajian ini dihadiri oleh tim penyusun kajian, Sulaiman, SE., MM., PhD., Jen Surya, SE, Ak., M.Si., SA., Fathurrahman Anwar, SE., MBA., Syamsul Rizal, SE., MM., dan Dwi Apriliani, AGS., S.Pi., M.Si., serta pejabat dan staf Badan Investasi dan Promosi Aceh.
Kajian ini bertujuan mengetahui potensi investasi yang tersedia terkait pengembangan KPI I dan KPI II, teridentifikasinya infrastruktur dan kebijakan yang perlu disiapkan untuk mendukung percepatan pengembangan KPI I dan KPI II yang diharapkan akan mempermudah investor dan calon investor baik dalam negeri maupun luar negeri melakukan investasi di kedua kawasan tersebut. Wilayah yang menjadi perhatian investasi dalam kajian ini yaitu KPI Aceh I dan KPI Aceh II.
Sulaiman menyebutkan masih banyak kendala yang dihadapi dalam pengembangan investasi di KPI Aceh I dan KPI Aceh II, seperti rendahnya kualitas SDM dalam rantai pengelolaan perkebunan, pertanian, belum terpenuhinya kebutuhan infrastruktur, sarana dan prasarana pendukung (jalan, air bersih, dan listrik) terutama umtuk melayani industri pengolahan produk. Kurangnya sosialisasi KPI ke daerah juga menjadi kendala dalam pengembangan investasi, sehingga pejabat SKPK terkait kurang atau bahkan ada yang tidak mengetahui dan mengerti tentang KPI sehingga program KPI di kabupaten penyangga tidak diusulkan dalam kegiatan anggarannya, sebut Sulaiman.
Arif Arham selaku Kasubbid Evaluasi dan Pelaporan bidang Program dan Pelaporan Badan Investasi dan Promosi Aceh mengatakan KPI ini masih di dalam tahap pengenalan. Sehingga yang menjadi kendala utama dalam tahap pengembangan investasi ini yaitu mengenai kejelasan lahan. Arif mengusulkan pembahasan kajian lebih difokuskan kepada lahan yang akan dijadikan KPI agar menjadi arah berfikir para pengambil kebijakan.
Sebagaian besar lahan yang akan dijadikan KPI di Aceh Tamiang sudah dibebaskan, hanya lahan masyarakat yang belum dapat dibebaskan karena menyangkut kurangnya dana dalam pembebasan lahan tersebut. Selain itu Perta gas juga sudah menyatakan kesediannya mendukung pengembangan KPI di daerah ini, sebut Jen Surya selaku anggota Tim Kajian Pengembangan Kawasan Perhatian Investasi Aceh.
Di akhir kajian Syarifah menambahkan bahwa perlu membangun komunikasi antar kabupaten yang masuk dalam wilayah KPI Aceh I dan KPI Aceh II, sebab kawasan tersebut terdiri dari beberapa kabupaten/kota, maka provinsi perlu memfasilitasi sehingga daerah penyanggah harus aktif untuk mendukung daerah hilirnya. Dengan demikian suatu KPI bisa maju dengan adanya saling kerjasama.
Sumber: http://investasi.acehprov.go.id
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020