Kementan Prioritaskan 7 Komoditi Pertanian Di Aceh Tengah
Takengon – Pengembangan komoditas pertanian yang selama ini digalakkan di Kabupaten Aceh Tengah, dinilai cukup berhasil oleh Kementerian Pertanian. Capaian Upaya Khusus Peningkatan Swasembada Padi, Jagung, dan Kedele (Upsus Pajale) pada tahun 2015 di Dataran Tinggi Gayo ini cukup memuaskan, terbukti dengan meningkatnya produktivitas komoditi pertanian tanaman pangan tersebut secara signifikan.Begitu juga dengan pengembangan komoditi lainnya seperti tebu, bawang merah, cabe dan ternak khususnya sapi, juga menampakkan perkembangan yang cukup menggembirakan.
Untuk itulah Kementerian Pertanian RI, pada tahun 2016 yang akan datang sudah memprogramkan pengembangan 7 (tujuh) komoditi prioritas yaitu komoditi Padi, jagung, Kedele, Bawang Merah, Cabe, Tebu dan Ternak Sapi untuk memacu pembangunan pertanian di Kabupaten Aceh Tengah.
Melalui surat Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), nomor 9802/SM.060/J.1/10/2015 tanggal 29 Oktober 2015, Menteri Pertanian menginstruksikan kepada seluruh jajaran lingkup Kementerian Pertanian di Kabupaten Aceh Tengah untuk segera melakukan inventarisasi dan identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) untuk pengembangan ke tujuh komoditi prioritas tersebut.
Terkait dengan program pertanian tahun 2016 tersebut, Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan sebagai salah satu instansi yang memiliki beban dan tanggung jawab untuk mensukseskan program itu, telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait yaitu Dinas Pertanian Tanaman Pangan serta Dinas Peternakan dan Perikanan.
Kepala Badan penyuluhan dan Ketahanan Pangan Aceh Tengah, Sabilul Rasyid juga sudah memerintahkan kepada semua Koordinator BP3K untuk segera menyampaikan hasil indentifikasi CPCL tersebut untuk diteruskan kepada Kementerian Pertanian dan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Aceh.
“Hasil koordinasi antar stake holders tersebut akhirnya merekomendasikan prioritas pengembangan komoditi Padi akan difokuskan pada 12 kecamatan, kecuali Jagong Jeget dan Atu Lintang,” kata Sabilul ketika dikonfirmasi sabtu (5/12)
Menurutnya, untuk pengembangan komoditi Ternak akan difokuskan di 5 kecamatan yaitu Linge, Jagong Jeget, Atu Lintang, Bintang dan Ketol, sedangkan pengembangan komoditi Tebu akan difokuskan di Kecamatan Ketol dan Kute Panang.
Sementara untuk pengembangan komoditi Jagung, Kedele, Bawang Merah dan Cabe, akan dilaksanakan di semua kecamatan yang ada dalam wilayah Kabupaten Aceh Tengah.
“Meski sudah ditetapkan tujuh komoditi pertanian prioritas, bukan berarti komoditi pertanian lainnya luput dari pembinaan. Beberapa komoditi hortikultura yang memiliki potensi dan prospek sangat baik di Dataran Tinggi Gayo seperti Jeruk, Alpukat, Nenas, Tomat, Kol, Wortel dan beberapa jenis tanaman sayuran lainnya, juga akan tetap mendapatkan porsi pembinaan dan pengembangan,” ujar Sabilul
Besarnya perhatian Kementerian Pertanian terhadap pengembangan komoditi pertanian di Kabupaten Aceh Tengah, tidak terlepas dari “gencarnya” publikasi yang dilakukan oleh seorang pegawai Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan, Fathan Muhammad Taufiq melalui berbagai media.
Artikel dan berita yang dikirimkan oleh Fathan dan kemudian juga dimuat di Tabloid Sinar Tani terbitan Kementerian Jakarta, membuat potensi pertanian di daerah ini semakin “dilirik” dan diperhatikan oleh Kementerian Pertanian.
Begitu juga kiprah para penyuluh pertanian yang telah berhasil memotivasi petani untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian yang kemudian “diangkat” oleh Fathan melalui media, mendorong pihak Kementerian Pertanian untuk mengalokasikan berbagai program pertanian di Dataran Tinggi Gayo.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Badan Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Pertanian, Ir. Pending Dadaih Permana, M Ec. Dev ketika dihubungi via telepon. Dadih, begitu panggilan akrab pejabat eselon I Kementan ini dipanggil, mengungkapkan bahwa dia selalu mencermati setiap tulisan tentang pertanian di Aceh Tengah yang dimuat di Tabloid Sinar Tani.”Tulisan-tulisan tersebut menjadi salah satu pertimbangan bagi Kementan untuk “mengucurkan” anggaran pembangunan pertanian di daerah ini”, pungkas Dadih
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020