Santri adalah Calon Ulama Masa Depan Aceh
Bireuen – Wakil Gubernur Acerh, H Muzakir Manaf, menegaskan, bahwa para santri di yang menuntut ilmu agama di Yayasan Pendidikan Islam, Dayah Tauthiatut Thullab, Arongan Kecamatan Simpang Mamplam, adalah calon ulama masa depan Aceh.
Hal tersebut disampaikan oleh pria yang akrab disapa Mualem itu saat memberikan sambutan pada acara HAUL ke-44 Dayah Tauthiatut Thullab serta silaturrahmi dengan para alumni, di Dayah yang dipimpin oleh Abon Sofyan Arongan itu.
“Berapa jumlah santri disini? tanya Mualem, “1.200” jawab para santri serentak.” “Saya mewakili Pemerintah dan pribadi berharap akan ada 1200 pengganti Abon Sofyan di masa depan. Adik-adik sekalian adalah pewaris dan penerus berbagai ilmu yang telah diberikan Abon untuk diteruskan ke generasi mendatang,” pesan Wagub.
Mualem juga berpesan agar segala ilmu yang telah diberikan oleh para pengajar di Dayah tersebut dapat diteruskan, karena hal tersebut merupakan tanggungjawab para santri.
“Tanpa orang yang mengawal risalah Islam seperti yang telah disampaikan oleh para ulama terdahulu termasuk Abon Sofyan, maka akan gelaplah seluruh dunia, gelaplah Aceh yang kita cintai ini.”
Dalam kesempatan tersebut, Wagub juga berpesan agar para santri dapat mengambil suri tauladan seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah. Menurut Wagub, contoh perilaku hidup manusia termulia itu dapat digali dan dipelajari dalam Hadits-hadits yang telah ditinggalkan oleh Rasulullah.
“Sudah saatnya kita menjadikan Nabi Muhammad sebagai suri tauladan dan contoh dalam menjalani kehidupan di dunia ini.”
Dalam sambutannya, Wagub juga menyatakan diri akan maju kembali pada Pemilihan Umum Kepala Daerah untuk periode 2017-2022. Jika dirinya mendapat amanah sebagai Gubernur, Mualem berjanji akan mendorong sejumlah program dan perubahan-perubahan untuk dayah.
Mualem beranggapan, saat ini masih banyak program atau kegiatan yang belum menyentuh ke masyarakat, terutama Dayah. Diantaranya, karena sistem sumbangan pendidikan di Dayah banyak yang sukarela, maka masih banyak pengajar di Dayah yang menerima honor tidak sesuai dengan kebutuhan kehidupan sehari-hari.
“Jika saya memimpin nanti, saya akan merumuskan sejumlah program dan kebijakan baru yang akan mengakomodir kebutuhan pengajar di Dayah-dayah. Saya berjanji, Insya Allah, kedepannya kita akan memberikan tambahan insentif atau honor kepada para pengajar di dayah-dayah.”
Sebagai sebuah sarana pendidikan agama, Mualem beranggapan, bahwa sangat penting untuk memberikan perhatian lebih kepada Dayah dan Pesantren yang ada di Aceh.
“Bukan sekedar sarana pendidikan, Dayah adalah benteng masyarakat dan generasi muda dari hal-hal negatif seperti pergaulan bebas dan peredaran narkoba. Oleh karena itu menjadi sangat penting untuk terus mengembangkan Dayah,” sambung Mualem.
Untuk diketahui bersama Yayasan Pendidikan Islam, Tauthiatut Thullab terdiri atas beberapa lembaga pendidikan, diantaranya Dayah Tauthiatut Thullab Putra dan Putri, Panti Asuhan Dayah Tauthiatut Thullab, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Darajatul Ula dan Ikatan Alumni Dayah Arongan.
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020