Pengoperasian Bus Trans Koetaradja Sebagai Solusi Masa Depan
Banda Aceh - Banda Aceh dahulu pernah memiliki angkutan massal perkotaan yang sempat berjaya berupa ‘robur’ yang melayani rute pusat Kota menuju Darussalam. Perlahan angkutan ini mulai terganti dengan berkembang pesatnya pertumbuhan kendaraan pribadi serta hilang dari pandangan dan ingatan. Selain ‘robur’ angkutan kota Banda Aceh ‘labi-labi’ juga memiliki pengalaman serupa semakin tidak populer serta mulai ditinggalkan masyarakat. Kenyamanan dan kemudahan merupakan faktor utama masyarakat beralih meninggalkan angkutan umum menuju angkutan pribadi. Berbagai dampak negatif timbul dari berkembangnya angkutan pribadi dan fenomena sepeda motor mulai dari kemacetan, kebisingan, pemborosan bahan bakar, dan pencemaran udara. Perubahan besar dalam pengembangan angkutan umum sangat dibutuhkan yang akan berperan penting bagi peningkatan aksesibilitas dan berkeberlanjutan di Kota Banda Aceh.
Pengembangan angkutan massal kota Banda Aceh melalui pembangunan Trans Koetaradja dilakukan untuk mencapai level standar pelayanan angkutan umum yang berkualitas sesuai peraturan perundang-undangan dan perencanaan kebutuhan transportasi perkotaan secara jangka menegah dan panjang. Peningkatan ini diwujudkan dalam memperbaiki ketersediaan sarana, ketepatan waktu, keselamatan serta kenyaman dan keamanan penumpang. Pembangunan Trans Koetaradja dilaksanakan melalui beberapa tahapan dari tahun 2016 hingga tahun 2019 sebanyak 6 Koridor Utama. 2 Koridor Utama dalam tahap penyelesaian pembangunan, sedangkan koridor berikutnya masih membutuhkan kajian teknis detil termasuk perencanaan feeder sebagai pendukung.
Gubernur Aceh Dr. Zaini Abdullah dalam peresmian pengoperasian Bus Trans Koetaradja menyampaikan bahwa angkutan massal ini diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan wilayah perkotaan dan pertumbuhan penduduk, sehingga Ibu Kota Propinsi Aceh tidak harus mengalami permasalahan transportasi di masa yang akan datang. Pelayanan transportasi perkotaan dapat dipersiapkan lebih awal melalui penyiapan sarana dan prasarana pendukung kebutuhan transportasi. Semua pihak diharapkan memberikan kontribusi dan apresiasi bagi perkembangan pelayanan transportasi yang lebih baik.
Pengembangan Transportasi Aceh yang terintegrasi, disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi informasi dan Telematika Aceh Ir. Hasanuddin, M.Si, bahwa Trans Koetaradja direncanakan akan menjadi bagian dari sistem transportasi di wilayah Ibu Kota Propinsi dan sekitarnya. Trans Koetaradja akan mampu menghubungkan antar pusat Kegiatan yang terkoneksi dengan simpul-simpul transportasi di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Pusat Bisnis Pasar Aceh dan Peunayong serta pusat aktivitas pendidikan di Darussalam. Integrasi pelayanan moda transportasi perkotaan Banda Aceh dan sekitarnya pada masa yang akan datang sejalan dengan rencana pembangunan kereta api perkotaan Banda Aceh sesuai dengan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 58 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Aceh.
Saat ini, pembangunan Trans Koetaradja yang telah dilaksanakan masih berjalan dan belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap berbagai permasalahan transportasi di Kota Banda Aceh. Penyediaan sarana bus dan prasarana halte pada tahap awal masih sangat terbatas untuk dapat beroperasi secara efektif serta keberadaan feeder juga belum terintegrasi dengan perencanaan koridor utama Trans Koetaradja. Gubernur Aceh mengharapkan semua pihak dapat mendorong percepatan program pembangunan ini, salah satunya adalah program Kementerian Perhubungan dalam penyediaan bus sesuai kebutuhan pada masing-masing koridor.
Sumber: dishubkomintel.acehprov.go.id
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020