Selamat Datang di Situs Resmi Pemerintah Aceh

Gubernur: Mari Wujudkan Generasi yang Bermoral, Berintegritas dan Santun

Seni, Budaya & Hiburan Selasa, 03 Mei 2016 - Oleh opt1

Banda Aceh – Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah membuka secara resmi Lomba Marching Band I. kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2016 itu diharapkan mampu membentuk generasi yang memiliki interitas, kuat dan sportif dalam bersaing serta menjauhi narkoba.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur, usai membacakan sambutan tertulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Anis Baswedan, saat menjadi Pembina Upacara pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2016, yang dipusatkan di Lapangan Blang Padang, (Senin, 2/5/2016).

“Saya berharap dengan diselenggarakannya beberapa kegiatan perlombaan ini, generasi muda Aceh dapat mengisi waktunya dengan kegiatan yang positif dan menjauhi penyalahgunaan Narkoba, sehingga membentuk generasi baru yang lebih berintegritas, bermoral dan berperilaku santun,” ujar Doto Zaini.

Selain lomba Marching Band yang memperebutkan Piala Bergilir Gubernur Aceh dan Piala Tetap Kepala Dinas Pendidikan Aceh, juga diselenggarakan beberapa perlombaan lainnya, yaitu Lomba Display, Street Parade, Drum Battle dan Color Guard Contest. Seluruh kegiatan tersebut terbagi untuk tingkat SD, SMP, SMA dan Umum.

“Saya berharap, dengan diselenggarakannya sejumlah kegiatan ini akan memotivasi para pemuda dan pelajar Aceh untuk giat belajar, dalam rangka mendongkrak prestasi dan fokus pada kegiatan-kegiatan positif, selamat berlomba dan bersainglah secara sportif,” pesan Gubernur.

 ‘Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-cita’

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam sambutan singkatnya yang dibacakan oleh Gubernur Aceh, mengajak semua pihak untuk bergerak bersama dan terlibat langsung dalam upaya memperluas dampak pendidikan kepada saudara setanah air yang belum sepenuhnya merasakan kesempatan tersebut.

“Karena itulah pada tahun ini kita memilih tema ‘Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-cita’ sebagai tema keriaan Hari Pendidikan Nasional. Kita ingin pendidikan benar-benar berperan sebagai pelita bagi setiap anak Indonesia,” ujar Anis.

Anis menambahkan, manusia yang terdidik dan tercerahkan adalah kunci kemajuan bangsa. Maka memastikan setiap manusia Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang bermutu sepanjang hidupnya sama dengan memastikan kejayaan dan keberlangsungan bangsa.

“Hari Pendidikan Nasional kita rayakan sebagai hari kesadaran tentang pentingnya kualitas manusia. Presiden Jokowi menggariskan bahwa Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani dunia dan akan berhasil dalam berbagai kompetisi era global jika tinggi kualitas manusianya.”

Mendikbud juga mengingatkan, bahwa dunia saat ini adalah dunia yang sangat berbeda dengan dunia beberapa dekade lalu karena pada masa ini, perubahan terjadi begitu cepat. Revolusi teknologi menjadi pendorong lompatan perubahan yang berpengaruh pada cara manusia hidup, bekerja, dan belajar.

“Karena itu, kita harus memberikan dukungan sepenuhnya kepada anak-anak kita untuk menyiapkan diri meraih kesempatan yang terpampang di hadapannya. Salah satu bentuk dukungan itu adalah memastikan bahwa apa yang mereka pelajari saat ini adalah yang memang mereka butuhkan untuk menjawab tantangan jamannya,” ujar Anis.

Tiga Keterampilan yang Dibutuhkan Anak Indonesia

Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud menjelaskan, bahwa setidaknya ada tiga komponen keterampilan utuh yang dibutuhkan oleh anak-anak Indonesia di abad 21 ini, yaitu kualitas karakter, kemampuan literasi, dan kompetensi.

“Karakter terdiri dari dua bagian. Pertama, karakter moral, sesuatu yang sering kita bicarakan. Karakter moral itu antara lain adalah nilai Pancasila, keimanan, ketakwaan, integritas, kejujuran, keadilan, empati, dan sopan santun.

Yang kedua, lanjut Mendikbud, karakter kinerja. Di antara karakter kinerja adalah kerja keras, ulet, tangguh, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi, dan kepemimpinan. Kita ingin anak-anak Indonesia menumbuhkan kedua bagian karakter ini secara seimbang.

“Sedangkan literasi dasar menjadi komponen kemampuan abad 21 yang perlu kita perhatikan berikutnya. Bila selama ini kita berfokus pada literasi baca-tulis dan berhitung yang masih harus kita perkuat, maka kini kita perlu pula memperhatikan literasi sains, literasi teknologi, literasi finansial dan literasi budaya,” lanjut Mendikbud.

Terakhir, sambung Anis, kompenen kompetensi. Abad 21 menuntut anak-anak Indonesia mampu menghadapi masalah-masalah yang kompleks dan tidak terstruktur. Maka mereka membutuhkan kompetensi kemampuan kreativitas, kemampuan berfikir kritis dan memecahkan masalah, kemampuan komunikasi serta kemampuan kolaborasi.

“Kita semua menyaksikan betapa anak-anak terlahir dengan rasa ingin tahu yang besar dan keberanian untuk mencoba. Proses belajarnya didapatkan melalui permainan dan petualangan. Lalu saat ini mulai melangkah masuk ke sekolah, ia mulai berhadapan dengan struktur dan berbagai peraturan sebagai bagian dari sebuah model masyarakat mini.”

Menurut Mendikbud, struktur dan berbagai peraturan yang saat ini dihadapai oleh anak-anak Indonesia ini dapat mengarahkan mereka untuk terus menjadi pembelajar, atau justru sebaliknya, meredupkan hasrat belajarnya.

“Adalah tugas kita semua untuk memastikan binar keingintahuan di mata setiap anak Indonesia, serta api semangat berkarya di dalam dirinya tidak akan padam. Adalah tugas kita memberikan ruang bagi anak-anak Indonesia untuk berkontribusi, memajukan dirinya, memajukan masyarakatnya, memajukan kebudayaan bangsanya,” tegas Anis Baswedan.

Sumber : humas.acehprov.go.id

 

Last Update Generator: 29 Oct 2025 20:31:38