Sebanyak 50 Ribu Orang Direncanakan Ngopi Bareng di Aceh
Banda Aceh - Sebanyak 50 ribu peserta Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke 15 tahun 2017 direncanakan akan minum kopi bersama di Banda Aceh. Minum kopi terpanjang di Indonesia itu diperkirakan akan tercatat dalam buku rekor muri, sebagai ajang minum kopi terbanyak di Indonesia.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Azhari SE M.Si, menyebutkan, dengan event tersebut, kopi Aceh gaungnya bisa terus terdengar ke seluruh dunia. “Kopi Aceh (Gayo) memang sudah terkenal. Tapi event ini bisa menjadi ajang promosi Aceh dan kopinya,” ujarnya saat membuka Rembuk Paripurna Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh, di Anjong Mon Mata, Sabtu (14/05).
Ide ‘ngopi bareng’ tersebut disampaikan oleh Wakil Kepala Sekretaris Jenderal KTNA Pusat, Kusyanto. Ia menyebutkan KTNA Pusat sangat menginginkan agar tuan rumah Aceh bisa membuat kejutan, sehingga acara Penas nantinya, bisa memberi kesan bagi peserta.
“Akan hadir sekitar 50.000 orang dari 34 provinsi di Indonesia. Jika itu terlaksana, kopi Aceh saya rasa akan terkenal di mana-mana,” ujar Kusyanto. Penas KTNA akan berlangsung di Banda Aceh tanggal 11-16 Mei 2017.
Para peserta, kata Kusyanto, akan diminta untuk membawa cangkir dan gula sendiri. Pemerintah hanya perlu menyiapkan kopi dan rute minum kopi bagi 50 ribu peserta. KTNA Pusat, kata Kuswanto, akan menghubungi pihak muri untuk mencatat rekor minum kopi terbanyak di Indonesia.
Azhari Hasan menyebutkan, ide Kusyanto sangat sesuai dengan arahan gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah. “Gubernur sangat ingin Penas KTNA nanti bisa meninggalkan kesan bagi masyarakat Aceh dan seluruh kabupaten lain di Indonesia,” ujar Azhari. Karena ini, ide ‘ngopi’ sangatlah cocok jika sukses dilaksanakan di Aceh. “Ajang Penas KTNA harus jadi ajang kita untuk promosi Aceh.”
Azhari menyebutkan, pada Penas KTNA nanti, pemerintah akan menghadirkan pelaku tani yang sudah berhasil. Hal itu, katanya, untuk mengupgrade kualitas para petani aceh, khususnya terkait pemahaman mereka ada sektor andalan dan penghasilan utama pertanian. “Jadi kita akan mengundang petani yang agribisnis. Karena kalau petani agribisnis pastinya sudah sangat berhasil.”
Melalui Pekan Nasional tersebut, Azhari mengharapkan lahir petani-petani pengusaha di Aceh. Karena, kata Azhari sektor pertanian dan perikanan penting bagi pertumbuhan ekonomi Aceh.
Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) adalah organisasi independen yang para anggotanya berasal dari kelompok tani. Mereka yang dianggap mampu dan dan punya kompetensi di bidang pertanian dan perikanan dipilih dan menjadi andalan. Merekalah yang kemudian mengurus organisasi ini.
Sedangkan rembuk paripurna adalah agenda pertanggungjawaban pengurus dan pemilihan ketua umum baru. Dalam rembuk itu, Akan disusun program kerja lima tahun, untuk meningkatkan program pertanian, bagaimana mendukung program prioritas pertanian dan rekomendasi kepada pemerintah. Rekomendasi tersebut diperoleh dari apa keinginan petani dan nelayan. Organisasi KTNA lah yang kemudian menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah.
Sumber : humas.acehprov.go.id
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020